Usai Bendera Putih, Kini ‘SOS Fasilitas Kesehatan’

Pekerja kesehatan berbicara melalui walkie-talki di ruang isolasi untuk pasien virus corona (Covid-19) di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, 13 Mei 2020 lalu. (Foto: Reuters)

SOROTAN||Legion-news.com Kembali koran Tempo menyuarakan melalui artikel bertuliskan, “SOS Fasilitas Kesehatan,” Senin, (5/7)

Dilihat dari salah satu netizen merupakan seorang tenaga kesehat dalam unggahan-Nya di media sosila twitter. Ia mengunggah poster bergambarkan edisi sampul Koran Tempo brrtuliskan, “SOS Fasilitas Kesehatan.”

“Pelayan Kesehatan kita kolaps, maaf.. kewalahan, maaf.. tidak bisa menerima pasien baru. Isolasi Mandiri bukan pilihan, tetapi terpaksa. Tidak ada oksigen walaupun megap-megap haus oksigen. Bayangkan kalau terjadi pada diri kita. Kita maafkan, tapi kita sudah tak ada di alam ini.” tulis akun twitter @drpriono1

Advertisement

Unggahan akun @drpriono1 mendapat respon dari akun twitter @nadira_fay, “Kemarin tetangga sebelah meninggal,di tolak 4 RS karena tidak mendapat ventilator,dari ba’da Maghrib sampe jam 11 MLM,baru dapat bangsal,besoknya meninggal,dan 4 org yg ikut mengantar ke RS akhirnya di swab,positif juga,” tulis akun @nadira_fay.

Sementara itu CNN menurun tajuk pemberitaan tentang kondisi pemakaian oksigen medis di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, naik tiga kali lipat menyusul lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi selama satu bulan terakhir.

“Kalau kita lihat, konsumsi oksigen sekarang adalah tiga kali lebih banyak dari yang biasanya,” kata Plt Direktur Utama RSHS Irayanti dalam keterangan video, Senin (5/7).

RSHS Bandung sendiri merupakan rumah sakit nasional rujukan pasien Covid-19. Selama ini, pihak RSHS bergantung pada suplai oksigen dari perusahaan Aneka Gas.

Irayanti mengatakan pemasok masih menjanjikan ketersediaan oksigen medis. Namun, kali ini tabung oksigen hanya bisa datang sekali dalam sehari. Selain itu, RSHS harus mendatangi para produsen untuk mendapatkan tabung baru.

“Untuk oksigen tabung itu kita juga harus jemput ke tempat Aneka Gas untuk pengisiannya karena mereka tidak mampu atau kurang personel untuk mengantarkan gas ke rumah sakit kita ini,” ujarnya.

“Sampai sekarang masih terpenuhi, mudah-mudahan sebagaimana kita tahu RSHS adalah rumah sakit rujukan tertinggi di Jabar, jadi kita berharap tetap dipasok oleh Aneka Gas,” katanya menambahkan.
Sementara itu, dari sisi keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 RSHS Bandung saat ini telah mencapai 92,3 persen. Per 5 Juli 2021, telah terisi 265 dari 287 tempat tidur yang tersedia.

“Memang keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19 di RSHS sudah sangat banyak, jadi lebih kurang 92 persen tempa tidur sudah terisi. Termasuk ICU dan ruang isolasi,” kata Irayanti.

Irayanti menambahkan saat ini masih ada 83 orang yang ditangani di isolasi IGD. Mereka masih menunggu sebelum dipindah ke kamar isolasi atau bila kondisi butuh penanganan lebih akan ditempatkan di ruang ICU.
“Tadi pagi kami dapat info masih ada pasien yang antre di IGD,” ujarnya. (Red)

Advertisement