MAKASSAR||Legion-news.com Pemerintah kota Makassar, Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan penyebaran COVID-19 di wilayah kota Makassar dalam keterangan persnya bertempat di Baruga Anging Mamiri Rujab Walikota Makassar Jl. Penghibur. Senin (15/2)
Hadir diantaranya, Prof Rudy Djamaluddin, Pj Walikota Makassar, Ansariadi, M.Sc.PH.,Ph, Epidemiologist Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas dan Nursaidah Sirajuddin Kasi Pelayanan Primer dan Tradisional Dinkes Makassar.
Pj Walikota Makassar dalam penyampaiannya yang intinya, Makassar masih dalam relatif stabil penularan Covid-19 kembali melonjak pasca pelaksanaan pemiliham Walikota dan Wakil walikota Makassar tahun 2020 lalu, Selain itu adanya varian baru virus corona atau SARS-CoV-2 yang ditemukan di negara Inggris.
Prof Rudi, Ruang isolasi di Makassar sudah di atas 85 persen dan ICU (unit perawatan intensif) mencapai angka diatas 80 persen.
Pj. Walikota Makassar mengharapkan aktivitas perkantoran, perdagangan perlu diketatkan kembali dengan mematuhi 3 M upaya yang paling efektif dan efisien bisa kita lakukan dalam terhindar dari penyebaran Covid-19.
Satpol PP dan TNI-Polri melaksanakan rajia diatas jam 22:00 WITA malam, ada 14 Cafe yang diketahuan masih beroperasi dan kami ambil tindakan kami berikan sangsi.
Lanjut, Bahkan di DKI Jakarta pemerintah melanjutkan kegiatan PSBB untuk menekankan penularan, ini di Kota Makassar hanya melakukan pembatasan-pembatasan berskala kecil dengan menerapkan jam malam malah di demo kantor Walikota Makassar.
Epidemiologist Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas, dalam menilai bahwa, Penerapan jam malam kami menggangap cukup efektif karena bisa mengurangi kerumunan orang namun tetap kita evaluasi bagaimana efeknya nanti ke depan.
Terus melaksanakan edukasi kepada masyarakat terhadap penerapan disiplin penegakan hukum protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian wabah covid 19 di Kota Makassar
berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Jumlah keseluruhan untuk kota Makassar terdampak virus Covid 19 sejumlah 25.097.