Unhas Berduka, Alumni Fakultas Perternakan Kenang Kebaikan Guru Besar: Selamat Jalan Prof Latief

0
FOTO: Prof. Dr. Ir. H. Abdul Latief Tolleng, M.Sc.
FOTO: Prof. Dr. Ir. H. Abdul Latief Tolleng, M.Sc.

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Ishaq Rahman, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Humas), Kantor Sekertariat Universitas Hasanuddin (Unhas) menyampaikan kabar duka atas wafatnya Prof. Dr. Ir. H. Abdul Latief Tolleng, M.Sc.

“Innalillahi Wainna ilahi raji’un telah berpulang ke rahmatullah Prof. Dr. Ir. H. Abdul Latief Tolleng, M.Sc malam ini pkl 19.30 wita di RS. Primaya,” tulis Ishaq Rahman.

“Almarhum adalah Ketua Senat Akademik Unhas Periode 2018-2022, Guru Besar Purna Bakti Fakultas Peternakan Unhas.” demikian kabar duka disampaikan Kabid Humas Unhas itu.

“Beliau adalah sosok yang dikenal ramah dan rendah hati. Saya pribadi intensif berkomunikasi dengan beliau ketika beliau menjabat Ketua Senat Akademik Unhas. Beliau tidak segan meminta bantuan dan juga selalu siap jika dibutuhkan bantuannya.” ujar Ishaq Rahman.

“Semoga almarhum memperoleh tempat terbaik di sisi Allah SWT, diampuni segala dosa-dosanya, diterima semua amal ibadahnya,” Doa Ishaq.

Kabar wafatnya Ketua Senat Akademik Unhas Periode 2018-2022 menjadi kabar duka bagi para alumni di Fakultas Peternakan.

Para alumni itu mengisahkan kebaikan Guru Besar itu di media sosial.

Di Fakultas Peternakan Unhas, Prof. Dr. Ir. Abd Latief Toleng, M.Sc salah satu pakar senior bidang reproduksi ternak. Dia paham secara detail tentang ilmu ini.

Jika menjadi penguji, jangan coba-coba membuat pernyataan yang tidak jelas sebab dan akibatnya di depan Prof Latief. Misalnya: Dari jutaan sperma jantan, hanya satu yang berhasil membuahi sel telur betina. Prof. Latief pasti akan memberikan pertanyaan lanjutan. “Kenapa hanya satu sperma, bukan 5 atau 10 sel?,” tanyanya.

Jika kita tidak memiliki landasan teori ilmu reproduksi yang detail dan kuat, kita tidak akan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan lanjutan dari beliau.

Ini saya rasakan ketika menyelesaikan S2 di Pascasarjana Unhas 2009 lalu. Saya dibuat tak berkutik. Seperti ditampar di depan wanita cantik.

Tapi, Prof Latief tidak membiarkan kita bingung. Dia lalu menjelaskan secara detail hal-hal yang belum dipahami.

Nama Prof. Latief sangat terkenal di kalangan ilmuwan reproduksi di Indonesia. Sudah banyak jurnal nasional dan internasional yang mempublish hasil penelitiannya.

Prof. Latief adalah sosok Guru Besar yang gila kerja. Sepanjang hidupnya ia dedikasikan untuk pengembangan ilmu reproduksi ternak. Dia lebih banyak di laboratorium dan di lapangan.

Ia pernah menyampaikan ingin sekali meneliti tentang anoa. Saya tidak tahu apakah keinginannya itu terwujud.

Pada tahun 2018, Unhas menunjuknya sebagai Ketua Senat Akademik Universitas. Jabatan ini ia emban hingga 2022.

Prof. Latief lah yang saat itu menolak keras pemberian gelar Profesor kepada Syahrul Yasin Limpo yang kala itu menjabat Menteri Pertanian RI. Alasannya, tidak sesuai aturan.

Awalnya saya belum paham tentang pro kontra ini. Tetapi saat bertemu Prof. Latief tahun lalu, semua jelas. Saat itu saya bertemu dengan guru besar yang berambut agak gondrong ini di kandang Fakultas Peternakan. Tepatnya di Laboratorium Semen.

Setelah cukup lama ngobrol, suara azan dhuhur mengalun memecah langit yang agak mendung. “Ayo kita ke masjid salat,” ajak Prof. Latief. “Pakai mobilmu saja,” lanjutnya.

Ia lalu duduk di kursi depan sebelah kiri. Saya tepat di belakang setir. Menyopiri Prof. Latief. Sementara kaka Dr Sahir Sabile duduk di bagian belakang.

Kini dosen yang bersahaja dan kaya akan ilmu ini telah berpulang. Meninggalkan banyak kenangan dan ilmu kepada mahasiswa yang telah ia ajar. Jejak ilmunya masih membekas di ruang kuliah dan laboratorium Fapet Unhas. Selamat jalan Prof. Latief

Beliau salah satu dosen yg terbaik.dan rendah hati serta byk berbagi ilmu penelitian proyek pertama beliau kerjasama belanda.hormon progesteran adalah penelitian saya dan beberapa teman dgn prof.latief thn 1992.k yg menelisi level hormon progesteron pd sapi bali.saya pd darah.Amas majid pd Susux.dan ada pada fecesx.kl Andi Syamsir pd kambing.demikian kenangan km pd belisu.Alfatihah Achmad Ridjal

“Allahumagfirlahu Warhamhu Wa’afihi Wa’fuanhu “Ya Allah ! Ampunilah almarhum, berilah dia rahmat-Mu, dan Kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya” Semoga ilmu yang telah diajarkan pahalanya terus mengalir sebagai pahala jariyah,” *** Hamran Sumarni

“Innalilahi Wainna Ilaihi Raji’un. Dosen yg punya senyum merekah setiap kali berpapasan dengan mahasiswa. Semoga Husnul khatimah,” *** tulis Lukman Rese

“Innalillahi wainnailaihi rojiun alfatiha buat beliau,” *** tulis Madhie Aditya Zona. (*)

Advertisement