JAKARTA – Bukan hanya di Marrakash Maroko, wali-wali Allah atau dikenal Wali Songo juga diabadikan menjadi nama perguruan tinggi untuk mengenalkan generasi masa depan tentang perjuangan para wali Allah atau Wali Songo di Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad (UAS) saat menjadi pembicara di rangkaian acara menuju Muktamar I Himpunan Mahasiswa Alumni Maroko di Indonesia (HIMAMI) yang berjudul “Antara Sab’aturrijal dan Walisongo: Komparasi Dakwah Masa Awal Islam” secara virtual, Minggu sore (21/8)
UAS mengatakan, perbandingan antara Wali Songo atau Wali 9 di Indonesia dengan Sab’aturrijal Wali 7 di Kota Marakesh Maroko pada poin pertama pada massa atau waktunya. Di mana, Wali Songo yang paling tertua sekitar abad ke-14 sekian. Sedangkan Sab’aturrijal pada abad ke-5 dan abad ke-6.
“Mereka memuliakan wali-wali mereka ini dengan mengambil nama tabaruk untuk Universitas,” ujar UAS seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (21/8).
Di Indonesia sendiri kata UAS, nama-nama Wali Songo juga dijadikan sebagai nama universitas. Seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijogo, UIN Syarif Hidayatullah dan lainnya.
“Untuk mengenalkan kepada generasi yang akan datang perjuangan para wali-wali Allah,” kata UAS.
UAS pun menyoroti masih banyak orang-orang yang tidak percaya kepada Wali Allah karena efek negatifnya. Padahal sesungguhnya, salah satu ciri Ahlussunah Waljamaah adalah meyakini wali-wali Allah dengan karomahnya.
Para ulama-ulama Indonesia kata UAS, zaman dahulu belajar di Makkah, Arah Saudi dan kembali ke Nusantara pada saat itu.
Namun demikian, UAS meminta kepada HIMAMI untuk merangkai sanad keilmuan Maulana Muhammad Al-maghribi yang merupakan Wali Songo angkatan pertama sampai ketiga.
“Ini menjadi PR (pekerjaan rumah) buat kita bersama, bagaimana supaya data kita tentang Maulana Al-maghribi itu benar-benar valid. Jadi dia tidak ada sekadar bicara-bicara warung kopi saja. Ini menjadi PR buat kita semua wabilkhusus alumni-alumni Maroko, coba cari rangkaian sanad keilmuan,” pungkas UAS.
Harapannya, kata Uas dengan mencari sanad keilmuan yang jelas , akan dihasilkan karya-karya luar biasa di masa datang. (Sumber: rmol)