LEGION NEWS.COM – Dalam lawatanya di kota Makassar, Sulsel, Ketua umum Golkar Sulsel, Airlangga Hartarto (AH) menghadiri beberapa rangkaian acara. Mulai Rakornas Golkar, menghadiri Diskusi di Unhas, hingga pertemuan dengan ulama se-Sulawesi Selatan di kota Makassar.
Pada kesempatan itu juga, AH memperkenalkan Ketua DPD I golkar Sulsel, Taufan Pawe sebagai pemimpin masa depan.
Lantas bagaimana melihat peluang TP yang saat sebagai Wali Kota Parepare di Sulsel untuk maju di Pilgub 2024?
Awak media legion news.com mewawancarai langsung Direktur Profetik Institute, Asratillah, di Makassar. Senin, (14/3)
Bagaimana analisis dan pandangan Direktur Profetik Institute terhadap ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe? Berikut ulasanya.
“Intinya, bagi aktor politik yang ingin maju dalam kontestasi politik tertentu terutama pilkada, maka menjadi nahkoda dari sebuah partai politik merupakan modal politik yang sangat besar. Apalagi menjadi ketua untuk parpol sekelas Golkar, yang telah memiliki infrastruktur politik besar di Sulawesi Selatan,” kata Asratillah.
Posisi Taufan Pawe sebagai ketua Partai Golkar Sulsel, secara otomatis menambah modal politiknya secara signifikan. Cuman yang menjadi tantangan bagi TP kemudian adalah, bagaimana mengkonversi jumlah kader dan simpatisan politik Golkar Sulsel yang besar ini menjadi dukungan elektoral bagi dirinya saat Pilgub nanti.
Untuk melakukan hal tersebut maka ada beberapa hal yang mesti dilakukan oleh TP.
Pertama, TP mesti menorehkan legacy di Golkar Sulsel, dan salah satu cara untuk melakukan itu adalah dengan mengupayakan pertambahan perolehan kursi Golkar Sulsel secara signifikan,
Kedua, TP mesti menjalin komunikasi politik yang hangat dengan elit-elit Golkar Sulsel, karena seperti yang kita ketahui bahwa tidak ada “pemegang saham” dominan di Partai Golkar,
Ketiga, pak TP mesti mengemas pesan komunikasi politik mengenai dirinya secara apik kepada publik Sulsel,
Masyarakat Sulsel mesti yakin bahwa pak TP lah yang paling mengetahui soal problem pembangunan di Sulsel, dan dia punya jalan keluar yang cerdas untuk itu.
Keempat, pak TP mesti mensinergikan kerja-kerja politik di setiap jenjang kepemimpinan partai Golkar.
“Walaupun ada kabar beredar, tentang elektabilitas pak TP yang belum signifikan dibanding figur-figur lain, namun waktu yang masih tersisa menuju Pilkada 2024 masih cukup panjang. Masih ada waktu untuk mendongkrak elektabilitas personal TP dan Partai Golkar Sulsel,” kunci Direktur Profetik Institute. (Let)
 menghadiri beberapa rangkaian acara. Mulai Rakornas Golkar, menghadiri Diskusi di Unhas, hingga pertemuan dengan ulama se-Sulawesi Selatan di kota Makassar.){kind=link}