TP Bilang Caleg Golkar Harus Punya Indeks, Pengamat: Harus Punya Modal Kultural, Sosial dan Ekonomi

FOTO: HM. Taufan Pawe Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan
FOTO: HM. Taufan Pawe Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan

MAKASSAR – Jelang akhir tahun 2022 Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel bertemu dengan sejumlah awak media. Taufan Pawe (TP) dalam ngobrol santai itu menyampaikan bagaimana Partai berlambang beringin rindang itu mempersiapkan para calon anggota legislatif di DPR RI, DPRD Provinsi, Kota dan Kabupaten di Sulawesi Selatan.

“Partai Golkar akan mempersiapkan kader-kader terbaiknya dan itu melalui proses dulu, baik yang sudah duduk di parlemen ataupun mereka yang akan maju nantinya,” kata Walikota Parepare dua periode ini. Senin (26/12)

“Mereka akan melalui proses fit and proper test, tidak sampai disitu nanti juga ditanyakan indeks kemampuan mereka menghadapi pemilu yang sudah barang tentu membutuhkan biaya tinggi,” ujarnya.

Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel itu dalam menyiapkan para Caleg pontensial. Mendapat dukungan dari Direktur Profetik Institute, Asratillah.

Advertisement

Menurut lembaga konsultan politik dan riset ini mengatakan bahwa sudah menjadi pengetahuan umum bahwa seorang kontestan politik termasuk calon anggota legislatif, mesti memiliki tiga modal utama, yakni modal kultural, modal sosial dan modal ekonomi.

“Mereka nantinya para caleg Golkar tentu harus memiliki modal. Ada 3 modal utama yaitu, modal kultural, modal sosial dan modal ekonomi, Agar apa yang dikatakan Ketua Golkar Sulsel menghasilkan caleg potensial bisa terwujud,” ujar Asratillah. Selasa (27/12)

“Apalagi saya membaca di pemberitaan target yang diberikan DPP partai Golkar tidak main-main sampai harus mendapatkan 7 kursi,” tutur dia.

Direktur Profetik Institute ini lalu menyampaikan beberapa point penting terkait indeks yang dimaksud Taufan Pawe, diantaranya;

Pertama Adalah: Modal Kultural,

Ini berkaitan dengan kepemilikan wawasan, integritas moral dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang calon anggota legislatif.

Sampai sejauh mana caleg bersangkutan paham tentang kebutuhan ril masyarakat di daerah pemilihannya?

Apakah caleg tersebut memiliki visi politik yang jelas dan tegas?

Dan sampai sejauh mana caleg tersebut memahami tugas-tugas anggota legislatif?

Apakah dia memiliki kemampuan mengkomunikasikan visi politiknya secara efektif kepada khalayak?

Kedua Adalah: Modal Sosial,

Seberapa luas jejaring pertemanan dan keluarga dari caleg bersangkutan?

Apakah dia memiliki kontribusi signifikan di masyarakat ? Sampai sejauh mana caleg tersebut terlibat aktif dalam organisasi-organisasi?”

Sampai sejauh mana caleg tersebut terliput oleh media? dan seterusnya.

Modal sosial memungkinkan caleg untuk melakukan komunikasi politik dengan jangkauan yang luas.

Ketiga adalah Modal Ekonomi,

Dalam era demokrasi kampanye politik mesti dikelola dengan menggunakan perspektif marketing, sang kandidat mesti mampu memenuhi selera konsumen politik dalam hal ini para pemilih.

Sang kandidat mesti mempersiapkan perangkat marketing politik jika ingin memenangkan kompetisi politik, seperti tim media yang dikelola secara profesional, mencetak atribut sosialisasi, melakukan pertemuan-pertemuan dengan warga dan seterusnya.

Namun modal politik ini tidak mesti hanya berasal dari kantong kandidat seorang.

Namun, partai Golkar sebagai partai besar punya tanggung jawab moral terhadap pendewasaan demokrasi di Indonesia, serta kualitas kebijakan yang akan dilahirkan oleh anggota-anggota legislatifnya di masa mendatang.

Walaupun modal ekonomi atau faktor finansial adalah hal penting dikarenakan political cost adalah sesuatu yang sulit dihindari, namun modal utama yang berkontribusi terhadap pendewasaan demokrasi, output keluaran kebijakan, serta kualitas penyelenggaraan pemerintahan adalah modal kultural.

Visi politik yang jelas, integritas moral, keterampilan komunikasi dan tentunya komitmen terhadap pencerdasan dan kesejahteraan kehidupan bangsa, mesti menjadi variabel utama. Finansial hanyalah sebagai supporting system, bukan sebaliknya.

Advertisement