LEGIONNEWS.COM – TORAJA UTARA, Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah melaksanakan uji coba aplikasi WebAksiBangda, sebuah inovasi untuk mendukung percepatan penurunan stunting di daerah. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Wakil Bupati Toraja Utara (Torut), Kamis, 5 Desember 2024, dengan melibatkan pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, hingga kecamatan.
Uji coba ini dihadiri oleh Sekretaris Bappelitbangda Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Andy, M. Si; Sekretaris Daerah Toraja Utara, Salvius Pasang; Kepala Bappeda Toraja Utara, Yohanis Rerung Sau; Camat Sesean, Todung Sumule; perwakilan dari Camat Rantepao; Dinas Kesehatan; Puskesmas; Dinas KB; serta undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Sekda Toraja Utara, Salvius Pasang, menyampaikan rasa bangga karena Toraja Utara mendapat perhatian dari pemerintah pusat.
“Sebagai kabupaten termuda di Sulsel, kami telah menunjukkan komitmen dengan penurunan angka stunting berdasarkan data SSGI dan SKI dari tahun 2022 sebesar 34% turun menjadi 28% tahun 2023. Meskipun belum memenuhi target nasional 14%, kami masih terus berupaya,” papar Salvius.
“Mungkin agak berat, karena nilai nya masih setengah dari target nasional. Namun untuk mecapai target tersebut, karakter kami di Toraja, istilahnya harus dipaksa-paksa dan keras-keras bicara,” kelakar beliau.
Melalui uji coba aplikasi ini, kami berharap mendapatkan dukungan dari pusat. Sebagai salah satu tujuan destinasi wisata di Indonesia, Jika angka stunting di Toraja Utara tinggi, kita pasti malu, apalagi jika tamu dari luar negeri melihatnya,” katanya.
Sementara itu, Arifin Effendy Hutagalung, Analis Kebijakan Ahli Madya dari Ditjen Bina Pembangunan Daerah, menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam memanfaatkan aplikasi WebAksiBangda.
“Aplikasi ini membantu pemerintah daerah memantau kemajuan, merancang strategi, dan melaksanakan aksi berbasis data. Namun, teknologi hanyalah alat; kekuatan sesungguhnya ada pada kolaborasi kita semua,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa uji coba ini dilakukan untuk menguji fungsionalitas dashboard baru, mengumpulkan masukan dari pengguna di tingkat kecamatan, dan memastikan kesiapan aplikasi sebelum peluncuran nasional.
Aplikasi ini diharapkan dapat menyempurnakan sistem yang ada. “Kita perlu terus bekerja sama agar intervensi yang dilakukan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Dengan adanya aplikasi ini, kita bisa lebih terarah dalam perencanaan dan pelaksanaan aksi stunting,” Ujar Arifin.
Pada kesempatan itu juga,Dr. Andy, M. Si, Sekertaris Bappelitbangda Provinsi Sulsel, menegaskan bahwa Sulsel berkomitmen untuk menjadikan aksi konvergensi bagian dari perencanaan teknokratik 2025-2029.
“Aksi konvergensi adalah instrumen penting dalam siklus perencanaan dan penganggaran daerah. Kami siap membantu mereplikasi program ini, sehingga Sulsel dapat menjadi percontohan nasional. Inovasi seperti Program INSTING yang telah kami jalankan di tingkat desa adalah contoh nyata upaya kolaboratif kami,” ujarnya.
Uji coba ini menjadi langkah nyata dalam percepatan penurunan stunting, tidak hanya untuk Toraja Utara tetapi juga sebagai inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. (*)