
LEGIONNEWS.COM – Aliansi Rakyat Menggugat menggelar aksi unjuk rasa di depan pusat perbelanjaan mal Sarinah kawasan jalan Thamrin, Jakarta Pusat pada Senin (21/4).
Para unjuk rasa mayoritas emak emak yang membentang spanduk bertuliskan “Tolak Wapres Mafia Beras” dan “Tolak Wapres yang Dibeking Mafia Beras”.
Aksi itu bertepatan dengan peringatan hari Kartini. Salah satu orator aksi itu menyerukan bakal menggelar aksi yang sama di hari peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional 1 Mei 2025 mendatang.
“Presiden harus bersikap tegas dihadapan rakyat Indonesia, Bukan hanya sekedar basa-basi tapi ini yang diharapkan rakyat Indonesia. Maka dari itu, Kami yang tergabung dari berbagai aliansi Rakyat menggugat, Jangan lupa tanggal 1 Mei 2025,”
“Siap ibu ibu!!”
“Siap!!”
Dirinya pun menyampaikan terimakasih kepada aparat kepolisian dan TNI yang telah mengawal aksi unjuk rasa itu.
“Apabila ada salah kata kami mohon maaf,” tutur orator dari perwakilan perempuan Indonesia.
Wapres Beking Mafia Beras
Isu Wakil Presiden (Wapres) beking mafia beras mencuat saat Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menghadiri wisudawan mahasiswa Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar, Kamis (10/4/2025).
Saat itu Mentan Amran dihadapan civitas akademika dan wisudawan Unhas mengungkapkan bahwa dirinya ditegur Wapres saat menutup salah satu perusahaan mafia beras itu banyak berisikan para pemimpin besar.
Hal itu diketahui lewat Youtube Universitas Hasannudin pada Jumat, 18 April 2025.
“Saya juga, kami pernah ditegur wakil presiden,” ungkap Mentan Amran seperti dikutip dari kanal YouTube Universitas Hasannudin (Unhas) pada Jumat, 18 April 2025.
“Gara-gara ada mafia beras kami tutup perusahaannya ternyata semuanya adalah pemimpin besar di dalamnya,” lanjut Amran dipantau lewat Youtube Unhas.
Amran mengaku dimarahi karena menutup perusahaan tersebut.
Namun, dia justru mengatakan terima kasih atas tegurannya. Lagi pula dirinya sudah berkomitmen menutup perusahaan tersebut karena melanggar regulasi.
Pernyataan Mentan itu diluruskan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian (Kementan) Moch. Arief Cahyono.
Arief Cahyono angkat bicara ihwal kabar Menteri Pertanian Amran Sulaiman ditegur wakil presiden lantaran menutup perusahaan mafia beras.
Menurut Humas Kementerian Pertanian itu mengatakan peristiwa itu terjadi pada masa lalu.
“Pernyataan Pak Menteri dalam video tersebut merujuk pada pengalaman beliau di masa lalu, saat menjabat sebagai Menteri Pertanian,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 April 2025 seperti dikutip dari Tempo.co
Dalam keterangannya itu seperti dikutip dalam pemberitaan itu, Arief mengatakan, Amran kala itu menganggap teguran yang diterimanya sebagai masukan positif.
Teguran itu, kata dia, menjadi pengingat bagi Amran untuk semakin hati-hati dan bijak dalam mengambil langkah strategis, khususnya terkait kebijakan pangan nasional. (*)