LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Kota persinggahan (Parepare) bakal mendapatkan stempel kota Intoleransi di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hal itu imbas dari pernyataan Fahri Nusantara, yang mengaku dirinya adalah Ketua Front Pembela Islam (FPI).
Dalam video viral berdurasi 1 menit 8 detik, Fahri mengatakan akan menjadikan Kota Parepare seperti Poso.
“Kita perang saja, Saya yang pimpin perangnya. Kita lihat saja siapa yang menang,” ucap Fahri di video viral itu.
“Saya Ketua FPI, Saya cukup menelpon 10 nomor, seribu laskar akan turun di sini (Parepare) untuk perang,” katanya berapi-api dalam video viral 1 menit 8 detik itu media sosial.
“Kita jadikan Poso ini Parepare,” tegas Fahri di video viral itu.
Diketahui pernyataan Ketua FPI Parepare itu di dalam Diskusi publik, terkait dengan pendirian sekolah kristen Gamaliel di Kelurahan Watang Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Dari flyer yang diterima awak media diskusi publik itu digelar di Caffe Alya, Jalan Matirotasi, Parepare. Sabtu (28/9)
Diskusi publik itu diadakan oleh Forum Masyarakat Muslim Parepare FM2P yang selama ini menolak pembangunan sekolah Kristen tersebut di kota Parepare.
Terkait video viral itu, awak menghubungi salah Ormas islam. Ketua Umum Brigade Muslim Indonesia (BMI) Muhammad Zulkifli sangat menyesalkan pernyataan Fahri Nusantara.
“Sangat disayangkan pernyataan saudara Fahri. Orang ini harus segera diamankan dan dimintai keterangannya oleh aparat kepolisian, sangat berbahaya orang ini,” kata Zulkifli.
“Di video itu disampaikannya akan membuat kota Parepare yang damai itu akan dibikin seperti Poso dan secara terang terangan menyatakan perang dengan membawa ribuan laskar,”
“Kepolisian harus segera menangkap orang ini karenanya sangat provokatif mengajak perang antar Ummat agama di Parepare yang selama ini hidup rukun dan damai,” imbuh Zulkifli.
Menurut Ketua Umum BMI Ini. Pernyataan Fahri Nusantara dalam statemennya di video viral itu sangat berbahaya dan tentunya sangat meresahkan dan sangat provokatif dan di duga memenuhi unsur pengancaman.
“Saya juga menduga ini akibat statemen para anggota dewan yang menjadikan hasil RDP sebagai keputusan untuk memerintahkan satpol PP untuk.memberi polis line dan menghentikan aktivitas di sekolah Kristen Gamaliel itu,” terang Zulkifli.
“Saat ini kita akan melaksanakan pilkada serentak di seluruh Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan untuk mendapatkan pemimpin yang bijak yang baik untuk semua agama dan suku yang ada,” katanya.
olehnya itu dirinya meminta kepada Kapolri, Kapolda sulsel dan Kapolres Parepare untuk segera melakukan penindakan terhadap oknum Fahri Nusantara ini. (LN)