LEGION NEWS.COM – Keluhan Warga Manggala serta warga yang bermukim dikawasan sepanjang Jalan Letjend Hertasning kota Makassar dan Jalan Aroepala Kabupaten Gowa. Sepanjang hari terus mengeluh akibat jalan yang rusak parah yang menyebabkan terjadinya kemacetan panjang di jam sibuk saat pulang kerja.
Jalan raya Antang misalnya, Jalan ini sudah berkali-kali dilakukan perbaikan oleh pihak pemerintah provinsi Sulawesi Selatan dengan melakukan penambalan. Namun jalan poros provinsi ini terus mengalami kerusakan.
Keresahan warga kembali memuncak dengan melampiaskan amarahnya lewat aksi tanam pohon pisang di tengah jalan raya Antang.
“Poros jalan yang menghubungkan Kota Makassar, Maros dan Kabupaten Gowa ini, adalah jalan Provinsi yang arus lalulintasnya sangat padat namun tak pernah diperbaiki, selain hanya ditambalsulam aspal saja,” ungkap Andi Pasamangi Wawo.
“Sebagai Ketua FKLPM Kecamatan Manggala, saya mendukung aksi ini agar menjadi perhatian pihak berwenang. Sementara pihak Pemprov Sulsel mengagendakan pekerjaan jalan tersebut tahun depan, tanpa diketahui pasti apakah ditimbun diperlebar lalu dicor,” imbuh Wartawan Senior ini. Senin, (23/5/2022)
“Disayangkan, sejumlah anggota Legislatif yang lalulang seolah tak serius memperjuangkan nasib jalan bak kubangan kerbau ini,” terang Tokoh Pers yang juga Ketua Dewan Penasehat PWI Sulsel kepada awak media. Senin,
Hal senada juga diutarakn M. Rusli warga yang bermukim dikawasan perumnas Antang. Dia menyampaikan baru-baru ini dilakukan penambalan jalan menggunakan paving blok.
“Jalan raya Antang ini sering dilalui kendaraan bertonase besar mengangkut hasil tambang galian C dari kabupaten Gowa, Kalau jalan ditambal menggunakan paving blok akan tidak mampu mengatasi beban besar kendaraan jenis truk yang lalu lalang pagi hingga subuh hari,” ungkap warga perumnas ini.
“Bayangi semalam (Minggu 22 Mei dini hari) tadi pasang suami istri, masuk dalam lubang yang berada ditengah jalan yang berkedalaman hampir 60 centimeter. Ban motor milik pasutri ini tak bisa bergerak akibat tertahan lubang dan paving blok, mereka kehilangan keseimbangan membuat kedua pasutri yang telah lanjut usia itu jatuh karena tidak dapat mengimbangi kendaraannya yang masih menggunakan motor bergerigi” (non metic), imbuh nya.
Hal yang sama disuarakan warga Minasaupa, Abdul Rahman warga ber-KTP di Kelurahan Gunungsari ini mengutarakan. Dirinya mengeluhkan jauhnya arah putar kendaraan roda empat, yang harus memutar hingga di Paopao depan toko Satu Sama.
“Saya ini menggunakan kendaraan roda empat kalau sore hari jam pulang kantor kami warga di Minasaupa yang menggunakan kendaraan roda empat harus memutar balik di Paopao jarak tempuh yang jauh ditambah kemacetan yang panjang. Berbagai promblem di poros jalan provinsi ini, mulai jalan rusak di jalan Aroepala dekat jembatan 3 dan pak ogah,” tutur pria yang bekerja di perusahaan swasta ternama di Makassar.
“Arah putar balik terbilang jauh. Kadang saya mengunakan roda dua (motor). Sepanjang jalan Hertasning mulai dari dua sisi jalannya terdapat banyak lubang. Pernah sekali saya melihat seorang pelajar terjatuh dari motornya, akibat menghindari lubang yang ada didepan kantor PLN Hertasning persis diputaran kendaraan, anak tersebut jatuh. Ada terdapat lubang disitu dan banyak titik lubang disepanjang jalan Hertasning,” ujar Rahman.
Warga di dua wilayah berbeda di kota Makassar ini, berharap Gubernur Sulsel Andi Sudirman dapat memberi perhatianya terkait kondisi jalan provinsi yang makin rusak parah. Jalan Raya Antang, Jalan Aroepala dan Jalan Letjend Hertasning merupakan wilayah tanggujawab Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. (Let)