Timsel Didesak Buka ke Publik Nilai Hasil Test Psikologi dan Tes Tertulis Keahlian 177 Calon Pimpinan BUMD Makassar

0
FOTO: Ketua Timsel, Prof. Dr. Aswanto saat memberikan keterangan pers di balaikota beberapa waktu lalu saat mengumumkan pendaftaran untuk pengisian jabatan Direksi, Direktur Utama, dan Dewan Pengawas di lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lingkup Pemkot Makassar. (Istimewa)
FOTO: Ketua Timsel, Prof. Dr. Aswanto saat memberikan keterangan pers di balaikota beberapa waktu lalu saat mengumumkan pendaftaran untuk pengisian jabatan Direksi, Direktur Utama, dan Dewan Pengawas di lima Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lingkup Pemkot Makassar. (Istimewa)

LEGIONNEWS COM – MAKASSAR, Hasil seleksi bakal calon (Bacalon) Direksi dan Dewan Pengawas (Dewas) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Makassar dinilai tak transparan saat diumumkannya Bacalon oleh Tim Seleksi.

Salah satu dari 177 Bacalon meminta agar Tim Seleksi (Timsel) untuk transparan terkait dengan skor perolehan nilai akhir saat dilakukan uji kelayakan dan kepatutan (UKK) yang mencakup tes psikologi dan tes tertulis keahlian.

“Sebanyak 33 orang dinyatakan lolos sebagai calon Direksi dan Dewas. Dan itu sudah diumumkan oleh Timsel, Cuman jadi pertanyaan sampai saat ini belum terbukanya hasil nilai akhir test psikologi dan tes tertulis keahlian,” ujar salah satu calon Direksi yang namanya enggan dipublikasikan.

“Timsel inikan bentukan pemerintah kota, Maka acuanya adalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang informasi keterbukaan publik,” ujar mantan aktifis mahasiswa di salah satu kampus ternama di Makassar.

“Buka saja ke publik berapa nilai akhir perolehan 177 orang calon Direksi dan Dewas yang di dalamnya ada 33 orang dinyatakan lolos. Apalagi yang seleksi inikan dua guru besar dan mantan wakil ketua Mahkamah Konstitusi,” katanya.

Sebelumnya Anggota Komisi B DPRD Makassar, Hartono, Jumat (29/8) lalu telah mewanti wanti Timsel untuk terbuka dan transparan dalam seleksi calon pimpinan perusahaan plat merah milik pemerintah kota Makassar itu.

Hartono menegaskan bahwa transparansi adalah kunci utama dalam proses seleksi ini untuk menepis isu-isu titipan tersebut.

“Makanya intinya adalah transparansi, semua orang boleh membangun praduga sebagai wujud kecintaan terhadap perusda kita, tetapi kita juga harus memberikan kepercayaan kepada timsel untuk melakukan seleksi secara terbuka, transparan, biarkan publik mengikuti semua,” kata Hartono.

“Karena hanya dengan begitu, itu bahwa ada titipan atau ada yang didominasikan itu bisa terbantahkan dengan cara seleksi terbuka ini. Harus begitu, karena kalau tidak itu bisa repot urusannya,” sambungnya.

Terkait itu awak media mengkonfirmasi hal tersebut ke Panitia Seleksi, Prof Aswanto melalui pesan WhatsApp miliknya Kamis malam (11/9). Namun hingga berita ini diterbitkan, Mantan Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi itu lebih memilih diam. (LN)

Advertisement