KABAR KAMPUS, Legion-news Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Benidiktus Papa, resmi melantik Thebaldus Hema selaku Ketua DPC PMKRI Cabang Makassar Periode 2021-2022 pada Sabtu, 14 Agustus 2021 bertempat di Aulah Margasiswa PMKRI.
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Seminar Nasional bertakjuk “Problem Pendidikan di Tengah Pandemi Covid -19 yang di hadiri Keynote Speacer Ramdhan Pomanto (Wali Kota Makassar)dan Narasumber Benidiktus Papa (Ketua Presidium PP PMKRI), Wiliam Laurin (Ketua Komisi B DPRD Kota Makassar ) Dr.Wihalmus Sombo Layuk (Rektor Universitas Atma Jaya Makassar).
Dipandu oleh moderator Herianto Ebong Ketua Presidium Demisioner PMKRI Cabang Makassar.
Kresidium Pengurus Pusat Benidiktus Papa menyampaikan dalam pidatonya. Persoalan pendidikan saat ini harus perlu dikritis, Beni juga menyampaikan PMKRI saat ini harus mampu berpikir secara Adaptif, Respontif dan Inovatif, untuk itu saya sampaikan kepada pengurus DPC yang baru di lantik agar tetap konsisten dalam barisan perjuan maupun pembinaan sesuai transformasi organisasi.
Setelah Serah Terima Jabatan dan Pelantikan dan di lanjutkan dengan seminar nasional Dani Pomanto saat hadir sebagai Keynote Speacer menyampaikan “Kecepatan beradaptasi menentukan langkah kita hari ini .Semua harus bergegas cepat dan bertindak tepat.
Untuk dunia pendidikan ada tiga hal yang di lakukan pemerintah kota Makassar yakni hibridinasi di masa pandemi Dani juga berharap agar masyrakat kota Makassar dapat menyusuaikan diri dengan baik dengan segala perubahan yang ada,tegas Dany.
Dilanjuti oleh Wihalminus Sombo Layuk sebagai narasumber menyampaikan persoalan pendidikan saat ini terletak di metode pendidikan itu sendiri.
Untuk itu ,perlu adanya pembaharuan sistem pendidikan yang menguatkan terutama ditengah pandemi Covid-19.
Kita ketahui bawah setiap sekolah baik SD, SMP, SMA maupun Perguruan Tinggi berbagai kampus telah melakukan hal hal yang berbeda dalam merumuskan konsep pendidikan. Tidak terlepas dari UU yang berlaku, ungakap Wihalminus sapaan akrabnya.
Wilam Laurin sebagai narasumber menyampaikan, Bicara tentang pendidikan di Sulsel perlu kita menelah berbagai hal antar lain dari segi substansi kebijakan pemerintah dan perbandingan sistem pendidikan di luar negeri.
Kenapa saya sampaikan begitu,pengalaman saya peribadi .Kalau kita mengukur dari segi kualitas SDM mahasiswa Indonesia itu sama dengan diluar negeri.Cuman persilanaya adalah situasi kebangsaan.
Misalnya di kota Makassar hanya sebagian yang berminat baca buku, karena perubahan lingkungan dan ekonomi.Beda diluar.Membaca buku maknaan yang paling utama, tutup Wiliam. **
