LEGIONNEWS.COM – PADANG, Tantangan kehidupan bangsa Indonesia di masa yang akan datang sangat besar. Pasalnya Indonesia adalah negara ke-4 terbesar dunia yang membutuhkan ketersediaan pangan dalam jumlah yang tidak sedikit. Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) di Rembug Utama KTNA, Jumat (9/6/2023), di Auditorium Universitas Padang.
Oleh karena itu, Mentan melanjutkan, dibutuhkan kerja sama dan peran aktif KTNA termasuk pemerintah daerah.
“Kehadiran Pak Isran Noor sebagai ketua Umum APPSI ini menjadi sangat menentukan, sangat penting. Apalagi Ketua KTNA dan seluruh jajarannya. KTNA adalah pilar utama dari bergeraknya pertanian di semua sektor,” ungkap Mentan.
Selama tiga tahun kepemimpinan Mentan SYL di Kementerian Pertanian, KTNA diakuinya menunjukkan komitmen tinggi dalam membangun pertanian Indonesia.
“Ini menjadi sesuatu yang baik karena tantangan ke depan bukan hanya bagaimana kita harus menyediakan pangan, tapi harus menghadapi ancaman krisis pangan dunia,” katanya.
Dijelaskan Mentan, ke depan produktivitas pangan dunia akan mengalami penurunan sebesar 30 persen. Ia mencontohkan Vietnam yang mulai menerapkan pengetatan ekspor beras ke negara lain untuk mengamankan stok domestik.
Rembug Utama KTNA merupakan rangkaian Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan Indonesia ke-XVI di Padang, Sumatera Barat.
Ada agenda penting dalam rembug tersebut, yaitu workshop bersama Eselon I terkait Kementan yang hasilnya akan menjadi nota kesepahaman antara dua pihak.
Sementara itu, Ketua KTNA, M. Yadi Sofyan Noor mengungkapkan bahwa Rembug Utama KTNA yang dilaksanakan adalah bentuk komitmen KTNA dalam menghadapi dan mengantisipasi ancaman kekeringan yang akan mempengaruhi pertanian nasional.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan bahwa workshop yang dilakukan fokus kepada penanganan dan antisipasi kekeringan.
“Menurut predikai BMKG, mulai Juni ini, kekeringan sudah dimulai. Jadi El Nino ini kemarau yang berkepanjangan dengan curah hujan yang lebih kering dari biasanya,” kata Dedi.
Karena itu, Dedi mengatakan Kementan bersama KTNA dan pemerintah daerah akan membuat komitmen bersama terkait pelaksanaan program penyelenggaraan pertanian di semua kabupaten dan kota. (*)