MAKASSAR, Legion News – Kurang lebih 20 Ormas agama dan nasionalis seperti Brigade Muslim Indonesia (BMI), Forum Ummat Islam Bersatu (FUIB), Garda Pembela Ummat dan Bangsa, Pemuda Pancasila (PP), Laskar Merah Putih (LMP), Aliansi Mahasiwa dan Pemuda, Garuda Emas, KBPP Polri, Sahabat Muslim, IWO Sulsel, Sahabat QHI dan lain lain yg tergabung dalam Aliansi Penjaga Gerbang Timur Indonesia Sulsel telah melakukan silaturami ke DPRD Popinsi Sulawesi selatan, guna menyampaikan maklumat mengenai penolakan RUU HIP. Jumat, (3/7/2020).
Aliansi Penjaga Gerbang Timur Indonesia Sulsel untuk menyodorkan aspirasi kepada Fraksi yang ada di DPRD Sulsel untuk dengan tegas menolak RUU HIP yang saat ini masih menjadi kontraversi.
Namun di sayangkan dari 9 Fraksi yang ada di DPRD Sulsel hanya ada 5 perwakilan Fraksi yang menerima dan mendatangani aspirasi penolakan terhadap RUU HIP ke 5 Fraksi yang menerima dan mendatangani adalah Fraksi Nasdem (Adi arsal), Fraksi Demokrat (Selle KS Dalle), Fraksi Golkar (Rahman Pina), Fraksi PKS (Meti Ramatia) dan dari Fraksi Gerindra (Firmina Tallu Lembang) dan kelima perwakilan ini dengan tegas menyatakan kepada APEGTI mendukung penuh dengan menanda tangani maklumat yg kami berikan.
Sementara 4 Fraksi yaitu PDIP, PKB, PAN dan PPP tidak mengirim perwakilan dengan alasan masih berada di daerah pemilihannya.
Rekan-rekan APEGTI mengharapkan seluruh anggota DPRD Sulsel seharusnya menerima maklumat ini dan memberi masukan kepada pimpinan untuk menyampaikan kepada 85 anggota DPRD Sulsel untuk ikut mendukung dengan menandatangi maklumat ini untuk kemudian di antar langsung ke pusat sebagai bentuk sikap DPRD sul sel terhadap pembahasan RUU HIP.
APEGTI berharap ormas-ormas lain dapat mengawal aspirasi dengan melakukan silaturahmi seperti ini, tanpa melakukan aksi aksi di jalanan demi membantu seluruh rakyat Sulsel untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 di Sulsel yang saat ini tingkat penyebarannya tertinggi di Indonesia, di Gedung Dewan ini membuka pintu untuk menerima aspirasi Masyarakat yamg di Wakili oleh Ormas masinh untuk menolak RUU HIP.(*)
