Foto: Ilustrasi Viruscorona,
EDUKASI||Legion News – Belum berakhirnya penyebaran coronavirus (Covid-19) disebabkan oleh SARS-COV2 kini masyarakat dunia dihebohkan dengan jenis virus corona varian baru (virus B.1.1.7) yang disebut lebih cepat menular.
Belakangan diketahui varian baru COVID-19 dari Inggris telah menyebar ke sejumlah negara.
Setidaknya ada delapan negara telah melaporkan adanya temuan varian baru virus corona yang muncul di negaranya.
Adapun negara-negara tersebut diantaranya Irlandia Utara, Israel, Singapura, Denmark, Belanda, Australia, Italia, Gibraltar, dan diduga juga muncul di Perancis, dan Afrika Selatan.
Strain baru ini disebut-sebut 70 persen lebih cepat menular dan menjadi penyebab lonjakan kasus Corona di Inggris.
Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memastikan bahwa virus Corona jenis baru tersebut tidak lebih berbahaya.
Selain gejala umum Covid-19 seperti demam, batuk kering, dan hilangnya indra penciuman dan perasa, ada 7 gejala lain yang dikaitkan dengan varian baru corona.
Berikut di antaranya: Kelelahan, Kehilangan selera makan, Sakit kepala, Diare, Kebingungan, Nyeri otot serta Ruam kulit.
Mengutip pernyataan Kementerian Kesehatan negara bagian Baden-Wuerttemberg. “Ini adalah kasus pertama yang diketahui di Jerman. Hari ini varian virus B.1.1.7 terdeteksi di sana.”
Pemerintah Jerman sendiri telah memperpanjang larangan kedatangan dari Inggris pada Selasa lalu (22/12) hingga 6 Januari mendatang. Larangan dikeluarkan lantaran ada varian virus corona baru di Inggris.
Selain Jerman, sejumlah negara juga telah menutup kedatangan dari Inggris demi mencegah penularan virus corona varian baru yang disebut lebih cepat menular.
Yang terbaru, mutasi virus varian baru penyebab COVID-19 ini dilaporkan telah memasuki Singapura lewat seorang pelajar yang baru saja kembali dari Inggris.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) melaporkan 21 kasus COVID-19 baru pada Rabu 23 Desember 2020.
Semua kasus baru tersebut merupakan kasus impor dan salah satu kasus yang dilaporkan sebelumnya adalah jenis virus corona baru yang tengah beredar di Inggris.
Penemuan strain virus corona baru ini ditemukan dari hasil laporan pada 8 Desember lalu dan telah dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Singapura.
Mengingat jenis B117, jenis virus COVID-19 yang berpotensi lebih menular beredar di Inggris, Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional melakukan pengurutan genom virus untuk kasus COVID-19 yang dikonfirmasi telah tiba dari Eropa baru-baru ini,” kata Departemen Kesehatan setempat mengutip CNA, Kamis (24/12/2020).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta para ahli di Kementerian Kesehatan untuk mempelajari munculnya virus corona yang disebut telah bermutasi menjadi varian baru.
“Kami meminta para ahli Kemenkes untuk mempelajari strain (baru virus corona) karena ini harus dilakukan kajian secara scientific,” kata Budi dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Kementerian Kesehatan, Jumat (25/12/2020).
Budi mengaku telah menerima berita terkait adanya varian baru virus corona tersebut.
Namun, ia meminta publik untuk tidak terburu-buru menolak atau menerima kebenaran kabar tersebut.
Sebab, kata Budi, kabar soal varian baru itu merupakan hal yang sangat teknis dan bersifat kedokteran sehingga mesti dikonsultasikan kepada para ahli.
“Saya sudah minta ke teman-teman untuk segera berkonsultasi dengan ahli mikrobiologi kedokteran untuk bisa memastikan apa sebenarnya yang terjadi,” ujar Budi. (**)