JAKARTA, LEGION NEWS.COM – Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mengapresiasi pertumbuhan ekspor pertanian yang terus meningkat di tahun 2021 ini sebesar Rp451,77 triliun naik 15,79 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Namun demikian, ia menyayangkan bahwa sektor pertanian ini hingga saat ini terlihat bukan menjadi prioritas bagi pemerintah yang ditunjukkan dengan dukungan anggaran yang menurun dari tahun ke tahun.
“Saya menyetujui bahwa sektor pertanian ini di tahun 2021 menjadi penyelamat pertumbuhan ekonomi nasional. Terutama pada saat pandemi, dimana banyak sektor mengalamai keterpurukan, sektor pertanian sangat kokoh, bahkan hanya PDB sektor ini tumbuh positif sedangkan sektor lain mengalami kontraksi,” tutur Akmal, Selasa (4/1/2021).
Di sisi lain, Politisi PKS ini mengkritisi beberapa kali klaim pemerintah tidak ada impor beras dua tahun terakhir. Ia menegaskan, telah terjadi importasi beras tiap tahun termasuk tahun 2020 dan tahun 2021. Akmal mengatakan tidak mungkin tidak ada impor beras dua tahun terakhir.
Berkaitan dengan adanya surplus beras sebesar 9 juta ton, Akmal sangat mengapresiasi. Legislator kelahiran Bone ini berharap, tahun 2022 dapat melakukan ekspor beras. Menurutnya, bila tahun 2022 melakukan ekspor beras, maka akan menjadi rekor negara ini karena sejak zaman presiden Suharto, Indonesia belum mampu ekspor beras kualitas medium.
“Saya minta secara khusus kepada pemerintah melalui Komisi IV agar tahun 2022 ini sektor pertanian menjadi sektor unggulan atau sektor utama, selain kesehatan dan energi. Konsekuensinya, mesti ada perbaikan politik anggaran untuk meningkatkan APBN pertanian yang dapat di akomodir melalui perubahan APBN,” tutup Andi Akmal Pasluddin. (dep/es)