LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Lembaga Adat Passereanta Firman Sombali Kerajaan Islam Kembar Gowa Tallo (LAPFS) Propinsi Sulawesi Selatan, sekaligus pemangku adat Kerajaan Tallo, Andi Iskandar Esa Daeng Pasore Karaeng Bonto Majanang bertemu dengan Syarifuddin Daeng Punna.
Dalam pertemuan dengan sejumlah pengurus LAPFS. Tokoh masyarakat Sulsel yang biasa disapa SAdAP itu mengatakan bahwa pertemuan tersebut silahturahmi dengan keluarga besar Kerajaan Tallo Gowa pasca idulfitri.
“Silahturahmi dengan keluarga besar Kerajaan Islam Tallo Gowa. Kebetulan saya sebagai Dewan Pembina LAPFS Sulsel yang juga merangkap sebagai bagian aset kerajaan Tallo,” ungkap SAdAP.
SAdAP yang juga dewan pembina Gerakan Indonesia Baru (GRIB) dalam kesempatannya itu mempertemukan dan mempersatukan keluarga besar Kerajaan Kembar Islam Tallo Gowa untuk mengawal pemerintah baru (Prabowo Gibran).
“Saya berkesempatan mempertemukan dan mempersatukan keluarga besar Kerajaan Kembar Islam Tallo Gowa untuk mengawal pemerintah baru nantinya. Ini semata-mata agar kedepannya pemerintah punya perhatian besar kepada lembaga adat yang tetap konsisten menjaga nilai-nilai budaya leluhur baik di Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya,” ujar Dewan Pembina GRIB. Kamis (18/4/2024)
“Saya berharap kepada pemerintah kota dan Ketua DPRD Makassar untuk dapat memperjuangkan agar dapat membangun rumah adat Kerajaan Tallo yang diharapkan segera di realisasikan sebelum pemerintah dan masa jabatan Ketua DPRD berakhir. Agar nantinya menjadi kenangan yang monumental di kota Makassar khusus bagi keluarga besar Lembaga Adat dan masyarakat Sulsel pada umumnya,” pungkas Syarifuddin Daeng Punna.
“Ketika Danny Pomanto dan Rudianto Lallo nantinya mengakhiri masa jabatannya punya catatan sejarah diera mereka dimana balla lompoa berdiri di kawasan kecamatan Tallo, yang merupakan pusat pemerintah Kerajaan Gowa Tallo di Kota Makassar,” imbuh SAdAP.
Hadir Lembaga Adat Pasareanta Firman Sombali Kerajaan Islam Kembar Tallo Gowa, Syamsir Karaeng Lembang Parang, Andi Hasanuddin Daeng Mattawang dan Ketua Gerakan Indonesia Baru, Amin.
Untuk diketahui Rudianto Lallo pada Rabu (14/9/2022) lalu menerima Lembaga Adat Pasareanta Firman Sombali Kerajaan Islam Kembar Tallo Gowa di rumah jabatan Ketua DPRD Makassar, Jalan Letjen. Hertasning.
“Makassar ini kampung halaman kita, Jangan lah kita seperti tamu. Tapi jadikanlah Makassar tempat kita membangun dan menjaga budaya kita sendiri. Jalan di Makassar ini sebaiknya diberikan nama-nama para raja Tallo, Supaya apa? Supaya anak-anak kita kelak masih ingat sejarah besar kerajaan Tallo,” tutur kader NasDem ini.
“Terus terang saya merasa sedih. Baru-baru ini saya mengunjungi Balla Lompoa Barombong. Saya berkunjung sekaligus berziarah ke pekuburan para kesatria dan para punggawa pengawal Raja I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bontomangape Muhammad Bakir Sultan Hasanuddin raja Gowa XVI,” ujar Rudianto.
Tidak hanya itu putra Lakkang itu juga merasa miris. Hingga saat ini Kerajaan Tallo tidak memiliki Balla Lompoa.
“Ada Balla Lompoa Barombong. Kerajaan Tallo hingga saat ini belum memiliki Balla Lompoa. Ini juga yang membuat saya miris. Saya berharap kepada para gallarang dan Tumbu Appaka, untuk berupaya agar Kerajaan Islam terbesar ini bisa memiliki Balla Lompoa,” tutur putra Lakkang ini.
Mendengar apa yang disampaikan Ketua DPRD kota Makassar itu. Ketua Lembaga Adat Pasereanta Firman Sombali Kerajaan Islam Kembar Gowa Tallo pun mengatakan berharap Kerajaan Tallo kedepan telah memiliki Istana Balla Lompoa.
“Kami memiliki lahan tanah milik Kerajaan Tallo di Campagayah. Saat ini lahan itu ditempati oleh para penggarap, itu sudah kami sepakati dengan para pejaga lahan akan dibangun Balla Lompoa,” ungkap Andi Iskandar.
Mendengar itu Rudianto lalu mengatakan dirinya akan memanggil Kepala Dinas Kebudayaan Makassar.
“Nanti saya panggil Kadis Kebudayaan, untuk membicarakan rencana pembangunan Balla Lompoa,” kata Rudianto Lallo. (LN)