MAKASSAR – Pengamat politik dan sosial dari Universitas Bosowa Arief Wicaksono merespon hasil survei yang dilakukan oleh Campaign Research Consulting atau CRC.
Dalam temuan survei itu tergambar ada kepuasan masyarakat terhadap lembaga legislatif di kota makassar itu, tapi disisi lainya survei juga menunjukan masyarakat yang mayoritas berpendidikan menengah atas malah tidak tau fungsi dan tugas DPRD kota Makassar.
Saat dikonfirmasi, Pengamat politik dan sosial Arief Wicaksono menyampaikan dua hal.
“Selalu menarik memang menelisik persepsi publik terhadap kinerja DPRD. Pertama, karena DPRD adalah lembaga politik perwakilan yang basisnya adalah trust atau kepercayaan konstituen kepada anggota DPRD yang dipilih melalui mekanisme daerah pemilihan atau Dapil,” kata, pengajar di Universitas Bosowa.
“Sehingga dengan demikian, upaya menilai kinerja DPRD dengan pertanyaan tentang tugas dan fungsi pokok DPRD akan menjadi tidak relevan, karena pada dasarnya cara mengukur kinerja DPRD itu harus kembali kepada soal trust konstituen di dapil masing-masing anggota DPRD,” ujar dia.
“Apakah masyarakat masih percaya, tidak percaya, atau bagaimana terhadap anggota DPRD dari dapil yang mewakili mereka,” sambung Arief Wicaksono.
“Itulah mengapa, ketika survey bertanya tentang tugas dan fungsi DPRD, muncul gap undecided voters sebesar 17 persen yang bagi beberapa kalangan justru mempertanyakannya,” tambah Arief.
“Kedua, banyak sekali pertanyaan kepada masyarakat tentang program yang idealnya dieksekusi oleh pemerintah, dalam hal ini pihak Eksekutif. Adalah cukup aneh jika kinerja Legislatif yang dinilai, tapi menggunakan indikator penilaian untuk Eksekutif, seperti misalnya penyediaan lapangan pekerjaan, pengentasan kemiskinan, penangangan banjir dan lain sebagainya,” kunci Arief Wicaksono. (LN)