Survei Andi Utta Cuman 38 Persen, Pengamat: Itu Rawan Bagi Petahana

0
FOTO: Ilustrasi Pilkada (ist) 
FOTO: Ilustrasi Pilkada (ist) 

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Pengamat politik dari Profetik Institute Asratillah menilai hasil survei yang dirilis Archi Indonesia terhadap petahana bupati bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf atau Andi Utta diangka 38 persen dianggap rawan bagi seorang incumbent.

“Secara statistik, angka minimal elektabilitas yang aman bagi seorang incumbent adalah 30 persen. Artinya jika dibawah 30 persen, incumbent akan dengan mudah ditumbangkan oleh penantang,” ujar Direktur Profetik Institute, Asratillah. Jumat (15/3/2024).

Namun menurut Direktur Profetik Institute itu. Idealnya memang seorang incumbent (Kepala daerah) sebaiknya memiliki elektabilitas di atas 50 persen.

“Artinya begini, kalau survei Andi Utta di atas 50 persen, pilkada berlangsung dalam skema 2 pasangan calon, incumbent akan tetap berpeluang besar duduk kembali,” katanya.

Asratillah menambahkan angka elektabilitas Bupati Bulukumba (Andi Utta) saat ini berada di angka 38 persen, Bila semakin banyak pasangan kandidat yang maju, posisi Andi Utta semakin aman saat digelar pemilihan bupati bulukumba di 27 November 2024 mendatang.

“Jika memang Andi Utta elektabilitasnya berada di angka 38 persen, maka semakin banyak pasang kandidat yang maju, maka posisi Andi Utta semakin aman,” imbuh Direktur Profetik Institute itu.

Namun bila angka elektabilitas Andi Utta itu hanya diangka 38 persen, Dikatakannya itu tentunya lumayan terancam.

“Lain cerita jika hanya ada dua pasang kandidat, maka posisi Andi Utta lumayan terancam. Tentu, banyak variabel yang mempengaruhi aman tidaknya posisi incumbent selain elektabilitas,” kata Asratillah.

Direktur Profetik Institute itu kembali mengingatkan bahwa pihak incumbent mesti mengevaluasi persepsi masyarakat bulukumba terhadap kinerja Bupati.

“Kira kira bagaimana persepsi masyarakat bulukumba terhadap kinerja Bupati? Apa yang dianggap kurang?”

“Lalu apa yang mesti dilakukan untuk meresponnya?”

“Lalu apa yang menyebabkan pemilih lebih menyukai figur lain selain incumbent?”

“Apakah karena kekerabatan dan ikatan primordial kesukuan, atau ada hal lain?” ujar Direktur Profetik Institute itu.

“Selain itu menurut saya elektabilitas para bakal kandidat pilkada Bulukumba, masih akan dinamis ke depannya. Tentu masih terbuka peluang akan munculnya kejutan-kejutan politik,” Jelas Asratillah (LN)

Advertisement