Sukmayadi: TP Jangan Berpikir Jadi Cagub atau Caleg DPR RI, Kalau Soal Banjir Parepare Tanpa Solusi

Pengamat Politik dan Analis Profetik Institute Sukmayadi Maeruddin.
Pengamat Politik dan Analis Profetik Institute Sukmayadi Maeruddin.

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Cuaca ekstrim yang melanda hampir seluruh wilayah Sulsel beberapa hari terakhir (1-2 Pebruari 2023) tak dinyana membuat beberapa wilayah dilanda Banjir bandang dan genangan. Tampak yang paling parah adalah Kota Parepare.

Video yang beredar di berbagai grup Whatsapp memperlihatkan dampak banjir yang cukup parah,bahkan info yang di rilis beberapa media menyatakan , korban jiwa sudah jatuh. Salah satu video yang paling banyak di beredar dan di tonton adalah air bah yang terjadi di perbatasan kota Parepare – Barru.

Peristiwa banjir ini adalah kejadian kali kedua setelah di bulan november tahun 2022 lalu, dan banjir dengan skala yang bahkan lebih besar dibanding peristiwa sebelumnya, karena area terkena dampak lebih luas, jumlah kerusakan rumah dan lahan lebih massif, jumlah pengungsi lebih banyak, bahkan kali ini jatuh korban jiwa.

Peristiwa Banjir Parepare yang berdampak lebih parah dibanding yang lalu, memantik keprihatinan berbagai pihak, salah satunya adalah pengamat Sosial politik yang juga seorang aktivis asal Parepare yakni Sukmayadi. Ketika ditanya wartawan tanggapannya soal banjir Parepare tadi malam.

Advertisement

“Tentu kita sangat prihatin atas peristiwa tersebut, yang sangat disayangkan adalah ini peristiwa banjir yang beruntung dan berulang hanya dalam 2 bulan. Sebuah kebodohan jika kita terjatuh dalam masalah yang sama tanpa memikirkan problem solving untuk keluar dari masalah tersebut,” tutur Sukmayadi.

“Jadi kalau Pemerintah Kota Parepare mengerahkan SAR, BNPB ,DINSOS untuk turun membantu warga yang terkena dampak banjir, itu sudah menjadi tugas reguler nya, sudah otomatis, dan seharusnya seperti itu, tapi sejak kejadian banjir pertama, Pemkot Parepare sudah punya grand strategi untuk bagaimana keluar dari masalah banjir ini,” katanya.

Minimal ada strategi jangka pendek untuk meminimalkan dampak banjir karena intensitas hujan yang tinggi sembari menyiapkan solusi jangka panjangnya,” kata pria berkacamata yang juga menjabat sekretaris IKA Ilmu Politik Unhas ini.

“Jadi jangan kira dengan walikota Turun berpayung , meninjau korban banjir, ngasih bantuan, terus ngasih instruksi sana sini, itu masalah banjir sudah solving. Banjir adalah bahaya laten semua kota kota yang letaknya di pesisir, dan perlu penanganan yang serius yang sifatnya permanen supaya tidak terulang, dan jujur saya belum pernah mendengar Walikota Taufan Pawe punya grand strategi untuk menyelamatkan Parepare dari bahaya laten banjir ini. Maka wajar saja bisa jadi Parepare akan selalu kebanjiran tiap tahun, bahkan bisa frekuensinya lebih sering kalau intensitas hujan sangat kerap,” lanjut Sukmayadi.

“Dan kita tahu, semalam semua transportasi yang menghubungkan kabupaten kabupaten di utara Sulawesi itu lumpuh, kota Parepare itu adalah penghubung semua jalur transportasi ke arah utara Sulawesi, dan otomatis banjir Parepare ini akan berefek pada semua warga di Kab lain. Olehnya dengan berat mengatakan bahwa walikota Parepare jangan punya ‘mimpi’ lebih untuk jadi Gubernur Sulsel atau duduk di DPR RI setelah masa jabatannya berakhir sebagai walikota, kalau soal Banjir Parepare ini tidak teratasi secara cepat” tutup Sukmayadi.

Seperti informasi yang diterima wartawan walikota Parepare Taufan Pawe memang santer di gaungkan akan maju sebagai Cagub Sulsel, namun terakhir justru mendapat surat tugas dari Partai Golkar untuk maju bertarung sebagai caleg DPR RI dati dapil 2 Sulsel.

Hingga berita ini dimuat Wali kota Parepare awak media telah berupaya mengkonfirmasi hal itu belum merespon pesan whatsapp awak media ditengah kesibukan Pemkot Parepare tengah meng evaluasi korban bencana banjir rob. (**)

Advertisement