Stok Beras Menumpuk di Gudang Bulog, Titiek Semprot Bos Bapanas di RDP

0
FOTO: Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto. (Properti milik DPP Partai Gerindra)
FOTO: Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto. (Properti milik DPP Partai Gerindra)

LEGIONNEWS.COM – JAKARTA, Saat digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPR RI dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Titiek Soeharto ‘menyemprot’ Arief Prasetyo Adi.

Arief yang merupakan Kepala Bapanas itu belum menuntaskan sengkarut permasalah beras belakangan ini.

RDP itu digelar Kamis (4/9) kemarin. Semprot Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto itu terkait langkah pemerintah yang hanya menyimpan beras agar terlihat seolah-olah cadangan nasional terlihat jumbo

Titiek meminta Arief tak cuma memberikan saran, tetapi juga menggunakan kewenangannya sebagai bos Bapanas untuk segera mengeluarkan stok beras pemerintah dari gudang Bulog.

Tapi ternyata hal itu tidak dilakukan.

“Saya sudah berulang kali, dari Februari (2025) mengatakan bahwa stok beras yang ada di Bulog itu harus berputar,” ujar Titiek.

“Jangan disimpan (di gudang), apalagi disimpan sampai lebih dari satu tahun,” ucapnya Kamis (4/9) saat digelar RDP.

Ia mengatakan beras yang tidak disalurkan ke masyarakat justru bakal merugikan negara.

Hitungan Titiek, untuk 100 ribu ton beras yang terbuang bakal membuat negara rugi Rp1,2 triliun.

Oleh karena itu, Titiek Soeharto mendesak Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi untuk segera mengguyur stok beras Perum Bulog ke pasar.

“Jadi, tolong ini dikoordinasikan supaya janganlah kita nyimpan-nyimpan (nimbun) stok hanya untuk supaya kita bisa punya cadangan beras yang besar tahun ini,” tutur Titiek Soeharto.

“Bapak jangan bilang mengusulkan-mengusulkan, bapak punya wewenang untuk itu!” jelasnya.

“Baik bu, dilaksanakan,” timpal Arief.

Masi dalam RDP itu, Badan Pangan Nasional memaparkan cadangan beras di Bulog per 3 September 2025 mencapai 3,95 juta ton. Itu terdiri dari cadangan beras pemerintah (CBP) 3,94 juta ton dan stok komersial sebesar 15 ribu ton.

Arief mengakui memang ada kendala dalam penyaluran beras Bulog ke pasar. Itu selaras dengan keluhan anggota Komisi IV DPR RI, di mana masyarakat menginformasikan harga beras mahal imbas stok di pasar sedikit.

Berdasarkan data Bapanas, penyaluran beras Bulog pada tahun ini bahkan menjadi yang terendah. Beras dari gudang pemerintah itu baru tersalurkan 0,7 juta ton per 12 Agustus 2025.

“Hari ini kalau bapak (anggota DPR RI) sampaikan, ‘Kok harganya naik?’. Sekarang yang kita dorong adalah penyaluran beras Bulog, ini harus dipercepat oleh kita semua,” tuturnya. (*)

Advertisement