LEGIONNEWS.COM – NASIONAL, Markas besar (Mabes) TNI angkat bicara soal keterlibatan warga negara indonesia yang terlibat dalam perang di Eropa antara Rusia dan Ukraina. Tidak hanya Mabes TNI, Kementerian Luar Negeri RI juga ikut angkat bicara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan informasi adanya tentara bayaran dari Indonesia di Ukraina perlu didalami lebih jauh.
“Informasi tersebut perlu didalami lebih lanjut. Silakan bertanya kepada Rusia mengenai data yang mereka miliki,” kata Iqbal.
Terpisah Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Nugraha Gumilar memastikan, 10 tentara bayaran dari Indonesia yang disebut berada di Ukraina dan ikut berperang dengan Rusia bukanlah prajurit TNI.
“Tidak benar (prajurit TNI jadi tentara bayaran di Ukraina),” kata Nugraha Gumilar saat dikonfirmasi, Seperti dikutip dari wartakota, Jumat (15/3/2024).
Kapuspen TNI itu menjelaskan, bahwa dalam tubuh TNI tidak mengenal adanya prajurit yang bertindak untuk menjadi tentara bayaran.
“Di dalam organisasi TNI tidak mengenal tentara bayaran dan dalam UU TNI tidak mengatur tentang tentara bayaran,” katanya.
Sebelumnya diberitakan Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia pada Jumat (15/3) kemarin. Merilis daftar keterlibatan tentara bayaran dari negara asing yang berada di Ukraina.
Dari unggahan itu, Terdapat tentara bayaran asal Indonesia berjumlah 10 orang. Empat di antaranya dikabarkan gugur.
“Kementerian Pertahanan Rusia terus mencatat dan mendata semua tentara bayaran asing yang tiba di Ukraina untuk berpartisipasi dalam pertempuran,” kata keterangan Kedubes Rusia lewat unggahan di Telegram.
“Sejak 24 Februari 2022, tercatat sekitar 13.387 tentara bayaran asing telah memasuki Ukraina. Sementara itu, telah dikonfirmasi bahwa sekitar 5.962 tentara bayaran asing dihancurkan,” sambung mereka seperti dilansir LEGION news via Kumparan.
Kedubes Rusia menyebut, Polandia menjadi penyumbang tentara bayaran paling banyak sekitar 2.960 memasuki Ukraina dan sekitar 1.497 terbunuh.
Terdapat pula 1.113 tentara bayaran AS. Sebanyak 491 di antaranya kehilangan nyawa.
491 orang tentara bayaran AS tewas dalam pertempuran, dari sekitar 1.113 orang yang terbang ke Ukraina.
“Perlu dicatat bahwa Prancis, meskipun menyangkal kehadiran tentara bayarannya di Ukraina, telah kehilangan 147 tentara bayaran dari 356 orang,” pungkas Kedubes Rusia.
kumparan telah menghubungi jubir Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal terkait keterlibatan tentara bayaran dari Indonesia, tetapi belum mendapat respons. (**)