Soal Patuku, Supriadi: Kemana Aparat Pemerintah Gowa?

FOTO: Supriadi,SH Praktisi Hukum
FOTO: Supriadi,SH Praktisi Hukum

 

LEGION NEWS.COM, MAKASSAR – Pemerintah merupakan lembaga tertinggi yang mengelola seluruh aset yang menjadi kekuasaan Negara, dimana salah satu aset yang memerlukan pengelolaan dengan baik adalah hutan dan lingkungan, karena kehidupan manusia sangat bergantung kepada kelestarian alam sekitarnya,

Maka Apabila fungsi hutan dan lingkungannya mengalami suatu masalah seperti perusakan yang terjadi di Patuku Desa Parigi, Kecamatan TinggiMoncong oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, maka kelestarian dan keasriannya akan terganggu, ujar Praktisi Hukum dari HJ. Bintang (Supriadi SH).

Lanjut Supriadi, Camat maupun kepala desa yang berada di TinggiMoncong sepatutnya menyadari, bahwa Akibat dari penebangan liar ini akan menyebabkan lahan-lahan menjadi tandus, sehingga saat musim hujan tiba dengan curah hujan yang ekstrim, maka kemungkinan besar daerah itu akan mengalami tanah longsor, yang tentu saja akan mengganggu aktivitas sosial, ekonomi maupun budaya masyarakat Gowa itu sendiri.

Advertisement

Sejogyanya ada kesadaran dari berbagai pihak khususnya aparat pemerintah setempat untuk dapat bersikap terhadap  Setiap orang yang masuk ke Daerah Patuku  yang tujuannya merusak, apalagi sampai warga setempat merasa dianiaya dan harus lari berlindung di hutan-Hutan, tentunya menimbulkan pertanyaan besar kemana para Aparat pemerintah? Tanya Adi Bintang sapaan lain Supriadi.

“Sekalipun berbagai  peraturan yang ada telah di ketahui dan di pahami, Namun jika tanpa tindakan yang tegas terhadap pelaku Perusakan itu, saya kira  tidak akan menimbulkan kesadaran bagi perambah liar yang dapat terjadi dimana saja,” kata,mantan aktifis di kota Makassar ini.

Dia menambahkan, “Padahal di kabupaten Gowa telah memiliki pengalaman beberapa tahun yang lalu atas Banjir yang dahsyat, itu disebabkan karena  lahan-lahan yang menggundul dan menjadi  bencana berkepanjangan serta yang merasakan dampaknya tidak hanya  masyarakat di sekitar lahan- lahan tandus tersebut, tetapi juga berakibat lebih luas yang akan menimpa hingga daerah-daerah yang dilalui bencana tersebut,” tutup Adi Bintang. (Lmt)

Advertisement