POLITIK – Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu turut menanggapi pernyataan Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus yang menyebut di internal partai berlambang banteng moncong putih itu ada keributan.
Lodewijk menyinggung, keributan itu terjadi setelah sejumlah hasil survei menyebut elektabilitas Ganjar lebih tinggi dari Puan.
BACA JUGA:
KPU Jangan Menjadi Komisi Penjahat Ulung
BACA JUGA:
Saat Luhut Tak Ada di Surga
Adian mengatakan, situasi di internal kekinian masih kompak dan solid. Menurutnya, kalau pun ada perbedaan dianggap sebagai hal yang biasa.
“Ya enggak benar lah, kita PDI Perjuangan kompak, terpimpin, semua menunggu arahan ketua umum. Bahwa dalam banyak hal ada perbedaan melihat satu dua hal, biasa-biasa saja,” kata Adian ditemui di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2022).
Tak hanya itu, ia justru balik menyinggung meminta Golkar harus belajar dari PDIP soal kekompakan. Terutama soal demokrasi yang terjadi di internal partai.
BACA JUGA:
Isu Mulai dari Pelecehan Seksual, Bocoran Ketua KPU Pilpres Sudah Didesain Pemenangnya Ganjar–Erick
BACA JUGA:
Sekjen DPP Golkar Sebut di Internal PDIP ada Keributan, Komaruddin: Masih Solid
“Namanya juga partai demokrasi. Mungkin Golkar harus belajar dari kita,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, jika memang ada perbedaan pandangan antar kader merupakan hal yang biasa. Menurutnya, perbedaan merupakan bagian dari demokrasi sendiri.
BACA JUGA:
Charta Politika: 61.8 Persen Publik Menyatakan Setuju Reshuffle Kabinet, Jokowi: Ya nanti
BACA JUGA:
PDIP minta Mentan dan Menteri KLHK Dievaluasi
“Loh, mana ada demokrasi tanpa perbedaan? Demokrasi itu harus ada perbedaan. Tinggal bagaimana cara kita menyikapi perbedaan itu. Dan cara kita menyikapi perbedaan itu dalam konteks presiden dan wakil presiden adalah mengembalikannya kepada mandat kongres, itu kewenangan di tangan ketua umum. Dengan demikian clear semuanya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Adian mempertanyakan secara etis soal yang ada di internal Golkar. Menurutnya, bisa saja PDIP terpancing dengan mengungkap cerita yang ada di internal Golkar.
“Ya kita harus baca juga ya kode etik di Golkar tuh boleh gak sih gitu. Gituloh. Kalau menurut kita sebenarnya nanti kalo kita terpancing mengomentari Golkar gimana. Kan kita punya banyak cerita juga tentang Golkar yang tidak kita umbar ke mana-mana. Kalau kita cerita juga gimana?” katanya. (Sumber: suara)