PANGKEP – Aktivis mahasiwa asal pulau Liukang Tangaya mempertanyakan Bansos PIP yang belum diterima Siswa SD dan SMP di wilayah pulau itu.
Mahasiwa asal kecamatan Liukang tangaya yang tergabung dalam Himalaya atau Himpunan Mahasiswa Liukang Tangaya , Kabupaten Pangkep, mempertanyakan bantuan yang berupa uang tunai bantuan sosial Program Indonesia Pintar (PIP) merupakan bantuan dari Presiden.
Pasalnya hingga saat ini pelajar tingkat SD dan SMP yang ada di kecamatan Liukang Tangaya belum menerima bantuan dari Pemerintah Pusat.
Kepada media, Kepala Dinas Pendidikan Pangkep, Dr Sabrun Jamil, mengatakan bahwa, Senin 11 Agustus 2022 pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan para Kepala Sekolah asal Kecamatan Liukang Tangaya.
“Sudah dilaksanakan pertemuan, dengan hasil sebagai berikut,” tulis Kadis Pendidikan Pangkep. Kamis, (12/8)
Pertama, Daftar yang dipegang oleh mahasiswa pulau adalah daftar penerima PIP telah diaktivasi dan telah terbit Surat Keputusan (SK) Salur. Artinya dana sudah masuk ke rekening siswa tapi belun tentu diterima tergantung apakah Kepala Sekolah (Kepsek) yang diberikan kuasa untuk menarik dananya sudah ke BRI untuk mengambil dana tersebut.
Kedua, Untuk memastikan apakah dana sudah ditarik maka dinas pendidikan diminta untuk menyurat ke pihak BRI untuk meminta daftar nama siswa yang telah dicairkan dananya.
“Sebagai tindak lanjut hasil pertemuan, dinas pendidikan dan kebudayaan telah menyurat ke BRI untuk meminta daftar nama siswa di wilayah kepulauan yang telah menarik dananya,” tutup tulisan Dr. Sabrun Jamil. (LN)