LEGIONNEWS.COM – POLITIK, Dari tiga calon presiden, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto ketiganya tidak ada satupun yang surveinya mencapai angka 50 persen plus 1.
Hal itu tergambar dari simulasi calon presiden RI pengganti Joko Widodo. Terbaru lembaga survei, Indikator Politik Indonesia menggelar hasil simulasi survei lembaga kredibel itu dihadapan publik.
Indikator Politik Indonesia mengangkat tema; “Korelasi antara Approval Rating Presiden dan Dukungan atas Capres dan Partai Politik Jelang 2024”
Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi dalam pemaparannya melalui virtual, Minggu (30/4). Sisa waktu 10 bulan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden belum ada capai angka Capres yang mendominasi perolehan elektoral diangka 50 persen plus 1.
Indikator Politik Indonesia dalam keteranganya mengatakan elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan mengalami penurunan angka dari semua simulasi nama calon presiden (capres) berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Sementara untuk elektabilitas Prabowo Subianto terus meningkat.
Hal itu disampaikan Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei nasional. Peneliti utama Indikator Politik Indonesia itu mengatakan, dari simulasi 35 nama, muncul tiga nama teratas. Yaitu, Ganjar Pranowo di angka 27,5 persen, Prabowo Subianto di angka 25,1 persen, dan Anies Baswedan di angka 18,8 persen.
“Jadi Ganjar Pranowo ini memang survei dilakukan setelah sekian minggu ada insiden atau drama terkait dengan pembatalan piala dunia, dan sebelum nominasi resmi Ganjar Pranowo sebagai capres PDI Perjuangan. Kalau di survei telepon, penurunan elektabilitas Ganjar lebih tinggi,” ujar Burhanuddin seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (30/4).
Dalam tren simulasi 35 nama, elektabilitas Ganjar menurun di banding Maret 2023. Di mana pada Maret 2023, elektabilitas Ganjar berada di angka 30,8 persen.
Elektabilitas Anies mengalami penurunan di banding Maret 2023 di angka 21,7 persen. Sedangkan elektabilitas Anies pada April 2023 berada di angka 18,8 persen.
“Menjadi kabar baik buat Pak Prabowo di sini. Dia naik sendiri di sini, meskipun masih di bawah Ganjar Pranowo,” terang Burhanuddin.
Meskipun berada di posisi kedua dari simulasi 35 nama, elektabilitas Prabowo mengalami peningkatan di banding bulan sebelumnya. Pada Maret 2023, elektabilitas Prabowo di angka 21,7 persen. Sedangkan pada April 2023, elektabilitas Prabowo di angka 25,1 persen.
Tak sampai di situ, posisi tiga nama teratas juga sama pada simulasi 20 nama, Ganjar 26,8 persen, Prabowo 25,7 persen, dan Anies 18,8 persen.
“Ini 20 nama. Polanya tidak berubah, Ganjar Pranowo diperingkat pertama tapi tidak signifikan di banding Pak Prabowo. Artinya, kita tidak tau nih siapa yang unggul, apakah Ganjar atau Pak Prabowo. Karena selisihnya dalam margin of error. Anies Baswedan 18,8. Ridwan Kamil 6,5 dan seterusnya. Ini trennya, trennya sama. Jadi sama dengan simulasi sebelumnya. Di 3 besar Ganjar turun, Anies turun, Prabowo naik,” jelas Burhanuddin.
Hasil dari dua simulasi di atas juga sama ketika dilakukan simulasi 10 nama. Peringkat dan tren peningkatan dan penurunan elektabilitas Ganjar, Prabowo, dan Anies juga sama.
Sedangkan untuk simulasi tiga nama, peringkat dan trennya juga sama dengan simulasi sebelumnya. Di mana, Ganjar diperingkat pertama dengan angka 34 persen, lalu disusul Prabowo 31,7 persen, dan Anies 25,2 persen.
Sedangkan trennya, pada Maret 2023 elektabilitas Ganjar 36,8 persen, turun menjadi 34 persen pada April 2023. Lalu untuk Anies juga turun, dari 26,7 persen pada Maret 2023, menjadi 25,2 persen pada April 2023. Sedangkan Prabowo Subianto elektabilitasnya meningkat, pada Maret 2023 angka menunjukkan 27 persen, meningkat menjadi 31,7 persen pada April 2023.
“Jadi saya bisa mengatakan meskipun ada dinamika di bulan April, tapi ketiga calon masih punya potensi unggul. Artinya, tiga nama ini tidak ada yang menang satu putaran. Apakah Mas Anies tren penurunannya membuat kansnya hilang? Belum tentu. Kita harus menunggu lebih sabar, karena masih ada 10 bulan ke depan. Karena selisih mas Anies dengan dua capres di atasnya juga tidak jauh,” pungkas Burhanuddin.
Survei yang dilakukan pada 11-17 April 2023 ini menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.220 responden. Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen. (**)