MAKASSAR||Legion-news.com Di hari terakhir, Program Karantina Tahfizh Nasional Darul Istiqamah Angkatan 18 mengadakan kegiatan Tasmi’ Akbar, Kamis, 24 Juni 2021.
Tasmi’ Akbar ini diikuti oleh seluruh peserta yang telah berhasil ziyadah 30 Juz menyetorkan hafalan Al Qur’an dihadapan seluruh muhaffizh dan peserta Karantina Tahfizh Nasional di Ballroom hotel Pesonna Makassar.
Selama sebulan seluruh peserta ikhwan dan akhwat yang berasal dari berbagai provinsi di Indonesia, seperti dari Nabire dan Timika (Papua), Balikpapan (Kaltim), Manado (Sultra), Gorontalo dan berbagai daerah lainnya di Sulawesi Selatan mengikuti program dengan dengan penuh kesungguhan.
“Awalnya saya ragu, apakah saya bisa berhasil dalam program ini, namun berkat metode menghafal yang saya dapatkan, Alhamdulillah saya bisa menyetorkan ziyadah 30 juz di hari ke 29,” ungkap peserta KTN, Harisa Hamzah, S.Pi., M.Si.
Harisa Hamzah yang juga merupakan Dosen Universitas Gorontalo ini merasa bersyukur karena didukung oleh para muhaffizhah yang sangat aktif dan profesional.
Salah satu peserta termuda program Karantina Tahfizh Nasional, Khayla (8thn) juga mengungkapkan rasa senangnya karena bisa menghafal di Karantina Tahfizh Nasional Darul Istiqamah.
“Bahagia sekali, karena di Karantina kita diajarkan banyak hal, mulai dari disiplin, shalat 5 waktu, shalat Dhuha, shalat lail berjamaah, mengaji 13 jam dalam sehari, dan masih banyak lagi,” ungkapnya.
Setelah berhasil menyetorkan hafalannya, Khayla menuturkan cita-cintanya adalah memberikan mahkota kemuliaan kepada orang tuanya di Surga nanti.
“Khayla ingin menghapal supaya nanti Ummi dan Abi diberikan mahkota mulia oleh Allah di Surga nanti,” harapnya.
Dewan Pembina Program Karantina Tahfizh Nasional, Azizul Hakim Mansyur menjelaskan bahwa Tasmi’ Akbar merupakan wujud pembuktian dan ujian hafalan bagi seluruh peserta menghafal Al-Qur’an itu mudah.
“Ini sebagai wujud rasa syukur para peserta Karantina Tahfizh Nasional Darul Istiqamah yang telah berhasil dengan izin Allah SWT menghafal Al-Qur’an 30 JUZ dalam sebulan bahkan kurang dari sebulan,” jelasnya.
Azizul berharap agar seluruh peserta bisa terus muraja’ah hafalan Al Qur’an hingga akhir hayat.
“Seperti tagline kami Hafal Qur’an Sebulan, Muraja’ah Seumur Hidup,” tegasnya.
