JAKARTA, Legion-news Masih ditengah pandemi COVID-19di Indonesia. Kabar bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) di Tanah Air. Pemerintah Arab Saudi mulai memberikan kompensasi sebesar 500 ribu Riyal atau setara Rp 1,9 miliar kepada keluarga para tenaga kesehatan (nakes), yang meninggal dunia akibat virus Corona (COVID-19).
Kompensasi itu akan diberikan kepada masing-masing keluarga nakes yang wafat dalam tugas.
Seperti dilansir AFP, Senin (9/8/2021), otoritas Saudi pada Oktober tahun lalu mengumumkan akan memberikan ‘500.000 Riyal Saudi kepada keluarga-keluarga dari orang-orang yang meninggal akibat COVID-19 yang bekerja di sektor kesehatan, baik milik pemerintah atau swasta, sipil maupun militer, Saudi atau non-Saudi’.
Saat itu pemerintah Saudi menyatakan bahwa keputusan itu berlaku sejak ‘tanggal infeksi pertama tercatat’ di negara itu pada 2 Maret 2020.
Pada Minggu (8/8) waktu setempat, kantor berita Saudi Press Agency (SPA) mengumumkan bahwa pembayaran kompensasi untuk keluarga nakes telah dimulai.
“Mereka memberikan nyawa mereka dalam perang melawan pandemi untuk menjaga kesehatan dan keselamatan warga dan penduduk kerajaan,” demikian sebut SPA dalam laporan terbarunya.
Tidak diketahui secara jelas jumlah nakes yang meninggal akibat COVID-19 di wilayah Saudi, di mana ribuan warga negara asing bekerja sebagai staf medis.
Beberapa waktu terakhir, pemerintah Saudi mempercepat laju vaksinasi nasional di tengah upaya menghidupkan kembali sektor pariwisata dan sektor lainnya yang terdampak pandemi, seperti pertandingan olahraga dan hiburan.
Kementerian Kesehatan Saudi mengumumkan pada Sabtu (7/8) waktu setempat, bahwa sejauh ini lebih dari 29 juta dosis vaksin Corona telah disuntikkan di negara berpenduduk 35 juta jiwa tersebut.
Vaksinasi COVID-19 diwajibkan untuk siapa saja yang ingin masuk ke gedung pemerintah dan kantor-kantor swasta, termasuk institusi pendidikan dan tempa-tempat hiburan, juga termasuk saat menggunakan transportasi umum.
Hingga kini, Saudi mencatat total nyaris 533.000 kasus Corona di wilayahnya, dengan lebih dari 8.300 kematian. (rdk)