LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR – Sejarah baru terukir indah bagi Pengurus Cabang Forum Komunikasi Mahasiswa dan Alumni As’adiyah (PC.FKMA As’adiyah Makassar) periode 2025-2026. Mereka secara resmi dilantik dan sekaligus memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW dalam sebuah acara yang berlangsung khidmat pada Sabtu, 27 September 2025 M/05 Rabiul Akhir 1447 H.
Acara penting ini melibatkan seluruh jajaran pengurus baru PC.FKMA As’adiyah Makassar yang dilantik. Kegiatan utamanya adalah Pelantikan Kepengurusan Baru 2025-2026 dan Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.
Momen bersejarah ini terlaksana tepat pada Sabtu, 27 September 2025 M, bertempat di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Selatan.
Pelantikan ini menandai dimulainya masa bakti kepengurusan baru yang bertujuan untuk melanjutkan visi dan misi organisasi.
Acara berjalan lancar dan khidmat berkat kehadiran dan arahan langsung dari Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. H. Ali Yafid S.Ag., M.Pd.i.
Dalam sambutannya yang sarat makna, Kepala Kanwil Kemenag Sulsel menyampaikan betapa besar peran As’adiyah dalam perjalanan hidup dan karirnya, bahkan menegaskan,
“Saya menjadi pejabat, menjadi PNS, menjadi tokoh terkemuka karena As’adiyah.” Beliau mendorong para pengurus baru untuk berdedikasi dan berkhidmat untuk As’adiyah, serta menanamkan nilai-nilai luhur, termasuk nasihat dalam bahasa Bugis yang berbunyi: “Namo maga accatta, akko degaga akhlak ta detto na gaga” (sehebat apapun kepintaran kita, jika tidak memiliki akhlak, tidak akan ada artinya).
Ketua IKATAN Alumni Keluarga As’adiyah (IKAKAS)Cabang Makassar , Dr. Takdir Khair S.Pd., M.Pd., menekankan tiga poin penting yang wajib dipegang teguh oleh PC.FKMA As’adiyah Makassar, yakni: Silaturahmi, menjaga ciri khas As’adiyah (akhlak dan etika), serta kompak dan saling bahu membahu.
Acara dilanjutkan dengan Hikmah Maulid yang disampaikan oleh Dr. KM. Asmullah S.Ag., M.Th.I dengan mengangkat tema Kepemimpinan Rasulullah SAW. Beliau menggarisbawahi bahwa kehormatan Rasulullah tidak terletak pada kekayaan atau kedudukan, melainkan pada akhlak mulia-nya. Kunci kepemimpinan Rasulullah yang hebat dirangkum dalam: Sholat yang terjaga (terutama Tahajud), memuliakan umat (dekat dengan masyarakat), kejujuran, tidak gampang menyalahkan, dan toleransi.
Kegiatan ditutup dengan doa, meninggalkan harapan agar pengurus yang dilantik dapat amanah dan kompak dalam mengemban tugas hingga akhir periode kepengurusan. (*)
