POLITIK – Isu Anies Baswedan disebut sebagai pemimpin intoleran dan sering membawa politik indentitas mendapat bantahan dari sang asisten Billy David Nerotumilena. Billy merupakan putra dari seorang pendeta di Jayapura – Papua.
Billy mengatakan telah belasan tahun mengenal sosok calon presiden pilihan Partai NasDem Anies Rasyid Baswedan Ph.D.
Billy yang merupakan anak dari Pendeta Robert itu setelah pulang dari Indonesia Mengajar ikut dengan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 selama bertahun-tahun.
“Saya saksi hidup dengan beliau (Anies Baswedan). Saya ikut dengan beliau dari 2013 setelah saya pulang dari Indonesia Mengajar,” ucap Billy seperti dikutip KBA News dari Youtube Dapur Ngeh, Senin, 12 Desember 2022.
Dia menegaskan bahwa sosok Anies Baswedan yang dituduh sebagai pemimpin intoleran dan politik identitas, tidak benar. “Dari 2013 itu sampai hari ini. Saya tidak pernah melihat citra Pak Anies yang dicitrakan oleh media mungkin oleh bahasa politik yang diceritakan bahwa beliau intoleran dan lain sebagai ekstrem itu tidak,” tuturnya.
Tak hanya, anak muda asal Papua itu mengatakan bahwa saat dirinya menikah di tahun 2015, dia meminta mantan Rektor Universitas Paramadina untuk menjadi saksi nikahnya. Saat itu, kata Billy, Anies Baswedan masih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
“Bahkan, saya pun menikah tahun 2015, saya menikah di Gereja, secara saya Kristen. Pak Anies jadi saksi nikahnya,” tuturnya.
“Kita kalau Kristen kan ada Paskah dan Natal, di Paskah atau Natal itu saya mengundang beliau (Anies Baswedan) datang untuk makan siang di rumah. Beliau datang waktu hari besar itu,” jelasnya.
“Dari saya dari dulu sudah tidak pernah men-cap intoleran,” tegasnya.
Kemudian ketika Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2017 pun dan juga ketika kampanye Anies Baswedan tidak pernah mengharuskan saya untuk masuk masjid maupun sebaliknya. “Kita harus masuk rumah ibadah yang lain juga ya. Kita jalan saja, kita tidak pernah saya harus masuk masjid, beliau harus masuk gereja. Tidak pernah ada pemaksaan apapun. Tidak pernah ada intervensi apapun. Jadi tetap kita meyakini agama kita masing-masing,” ungkapnya.
“Kita bekerja secara profesional dan justru itu yang melekatkan serta hubungan kita lebih dari seorang pekerja, tapi justru lebih dari sahabat dari orang tua jadi keluarga,” tuturnya.
Sedangkan Calon Presiden usungan Partai NasDem Anies Baswedan mengajak seluruh relawan membantu menjawab keraguan masyarakat terhadap dirinya yang dituduh sebagai pemimpin intoleran dan politik identitas.
Anies mengatakan anggapan masyarakat terhadap dirinya yang intoleran dan tokoh politik identitas masih melekat ketika berkunjung ke beberapa wilayah di Indonesia.
“Karena kami ketemu dengan cerita bahwa Gubernur Jakarta itu intoleran, Gubernur Jakarta ini politik identitas dan lain-lain, kami tolong dibantu menjawabnya,” kata Anies di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu 11 Desember 2022.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menegaskan bisa menjawab tuduhan tak berdasar itu dengan rekam jejak saat masih menjabat. Namun, untuk menjawab keraguan itu dalam skala nasional dari citra politik pada Pilkada 2017 silam Anies membutuhkan bantuan relawan, terlebih ketika bertemu dengan kelompok yang berbeda pandangan.
Sumber: kba