LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Sebanyak 963 warga Sulawesi Selatan dan Papua jadi korban dugaan penipuan smart walet di Makassar.
Dari data yang diterima awak media, dari 601 member smart walet di kota makassar total uang yang telah disetor capai milyaran rupiah.
Salah satu member smart walet yang namanya enggan di publikasi mengungkapkan dari jumlah itu ada warga kota makassar pasangan suami istri telah menyetor ke aplikasi smart walet capai Rp1 milyar.
“Kami merasa dirugikan oleh pihak aplikasi smart walet. Ada 963 anggota di WhatsApp Grup (WAG) Smart Walet Indomal jadi korban,” katanya.
Dikatakannya tanggal 21 Maret 2024 dijanjikan bisa menarik (Widraw) oleh pihak aplikasi smart walet.
“Saat admin grup Smart Walet Indomal dikonfirmasi tanggal 21 Maret. Pihak smart walet menyuruh para member untuk mendeposit kembali dananya sebesar $ 50 USA untuk memastikan akun bank terdaftar.”
“Diawal anggota grup dibayar namun belakangan pihak admin menahan dana anggota dengan dalih smart walet telah terdaftar di bursa efek London Stock Exchange di Inggris,”
“Dia Amira Fairus sebagai leader di WAG Smart Walet Indomal dia sering promo dan memberikan hadiah dan bonus berupa uang tunai via transfer, itu kalau kita mendapatkan 10 anggota baru ikut bergabung dan mendeposit uang lalu bermain di gred langsung dia bayar tunai hingga 1 juta, nilainya tergantung banyak orang dirangkul dan bermain gred smart walet,” tambah salah satu member grup WAG Smart Walet Indomal. Senin (25/3)
Banyaknya korban dugaan penipuan smart walet, Praktisi hukum di Makassar, Syamsul Bahri Madjaga menyarankan agar mereka para korban dugaan penipuan itu segera melaporkan ke pihak kepolisian.
“Mereka para member untuk segera melaporkan diri ke pihak kepolisian selaku korban dugaan penipuan menggunakan aplikasi smart walet. Karena korbannya warga Sulsel dan Papua sebaiknya melaporkan ke Siber Polda Sulsel,”
Dirinya pun berharap agar masyarakat berhati-hati diera digital saat ini.
“Kejahatan siber akan terus berlangsung dengan segala macam iming-iming, seperti bonus besar dan segala macamnya untuk meraih member sebanyak-banyaknya yang kedepannya itu mereka jadi korban kejahatan siber,” tutur Lawyers di kota makassar ini. (LN)