Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran: Meneguhkan Ketahanan Nasional, Memulihkan Ekonomi, dan Menyemai Budaya Bangsa

0
FOTO: Illank Radjab, S.H, Ketua Umum Lembaga Study Hukum & Advokasi Rakyat ( LASKAR) Sulawesi Selatan
FOTO: Illank Radjab, S.H, Ketua Umum Lembaga Study Hukum & Advokasi Rakyat ( LASKAR) Sulawesi Selatan

Oleh: Illank Radjab, S.H, Ketua Umum Lembaga Study Hukum & Advokasi Rakyat ( LASKAR) Sulawesi Selatan

LEGIONNEWS.COM – OPINI, Satu tahun perjalanan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi momentum reflektif untuk menilai arah baru Indonesia menuju negara yang kuat, mandiri, dan berdaulat. Banyak yang menyebut bahwa pasangan ini adalah kolaborasi antara pengalaman dan energi muda—dan tanda-tanda itu kini mulai terlihat dari langkah-langkah strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan nasional, memperkuat fondasi ekonomi, dan menumbuhkan kesadaran budaya di tengah arus globalisasi yang deras.

Ketahanan Nasional: Dari Doktrin ke Implementasi

Presiden Prabowo Subianto tidak hanya mewarisi konsep ketahanan nasional sebagai doktrin pertahanan, tetapi mengubahnya menjadi strategi multidimensi. Langkah reformasi pertahanan dan peningkatan kapasitas produksi industri militer nasional adalah tanda konkret bahwa Indonesia tidak lagi hanya menjadi pasar, melainkan juga produsen kekuatan.

Seperti disampaikan oleh Prof. Dewi Fortuna Anwar, pakar hubungan internasional dari LIPI, “Ketahanan nasional tidak lagi cukup diukur dari kekuatan militer, tetapi juga dari daya tahan ekonomi dan sosial masyarakatnya.”

Pendekatan inilah yang diadopsi pemerintahan Prabowo–Gibran—membangun sinergi antara kekuatan pertahanan, stabilitas pangan, dan penguatan SDM melalui program ketahanan keluarga, digitalisasi pendidikan, serta penguatan peran daerah.

Ekonomi: Tanda-Tanda Pemulihan dan Kemandirian

Dalam satu tahun terakhir, geliat ekonomi menunjukkan arah yang menjanjikan. Pemerintah menegaskan komitmennya pada hilirisasi industri nasional, khususnya di sektor tambang, pertanian, dan energi terbarukan.

Langkah ini bukan tanpa tantangan, namun menjadi pondasi bagi kemandirian ekonomi jangka panjang. Dr. Faisal Basri, ekonom senior Universitas Indonesia, pernah menegaskan bahwa “Transformasi ekonomi hanya akan berarti jika membawa nilai tambah di dalam negeri dan membuka lapangan kerja yang berkeadilan.”

Pemerintah telah merespons pandangan tersebut melalui kebijakan investasi yang lebih selektif dan berorientasi pada teknologi transfer, bukan sekadar eksploitasi sumber daya alam.

Budaya dan Karakter: Kembali pada Akar Kebangsaan

Di tengah derasnya modernisasi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tampil sebagai wajah muda yang mengusung pendekatan humanis dan kebudayaan dalam pembangunan nasional.
Program revitalisasi ruang publik, penguatan ekonomi kreatif, serta digitalisasi pelestarian budaya lokal menjadi penanda bahwa pemerintah tidak melupakan jati diri bangsa.

Seperti dikatakan Budayawan Butet Kartaredjasa, “Kebudayaan bukan hanya warisan, tapi juga kekuatan lunak untuk membangun karakter bangsa.”

Laskar Sulawesi Selatan melihat arah kebijakan ini sebagai bentuk nyata dari sinergi antara pembangunan fisik dan pembentukan karakter bangsa.

Mengawal dengan Loyalitas Kritis

Sebagai bagian dari elemen masyarakat yang tumbuh dari semangat muda dan idealisme kebangsaan, Laskar Sulawesi Selatan menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kebijakan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran.

Kami meyakini bahwa pemerintahan ini lahir dari cita-cita besar untuk mewujudkan Indonesia yang kuat, adil, dan sejahtera.
Namun, loyalitas kami bukanlah tanpa kritik melainkan loyalitas kritis yang konstruktif, memastikan bahwa setiap kebijakan tetap berpihak pada rakyat dan sesuai dengan amanat konstitusi.

Satu tahun bukan waktu yang panjang untuk menilai pemerintahan, tetapi cukup untuk melihat arah dan niat. Prabowo–Gibran telah menunjukkan jejak awal perbaikan, dari ketahanan nasional yang tangguh, ekonomi yang mulai mandiri, hingga budaya yang kembali dihargai.
Kini, tugas kita bersama—termasuk kami dari lembaga Study Hukum dan advokasi Rakyat Sulawesi Selatan adalah menjaga semangat itu agar tidak berhenti di tengah jalan.

Sebagaimana pernah diucapkan Bung Karno, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri.” Dan di bawah kepemimpinan Prabowo–Gibran, kepercayaan itu mulai tumbuh kembali.

Advertisement