MAROS || Legion News Saoraja Institute menggelar rilis riset dan survey Terkait persepsi pemuda/millenial terhadap hari jadi dan kondisi sosial ekonomi Kabupaten Maros, Minggu (11/07/2021) sore hingga malam di Oase Coffee, Jalan Azalea Maros.
Kegiatan yang digelar secara protokol kesehatan dan live streaming ini menghadirkan Bupati Maros, Chaidir Syam. Akademisi Universitas Hasanuddin, Prof. Yusran Jusuf. Sekretaris Umum DPD KNPI Maros, Ali Rusdy, dan Direktur Eksekutif Saoraja Institute, Amul Hikmah Budiman.
Rahmat Basri, selalu Direktur Riset Saoraja Institute selalu pemandu riset mengawali acara dengan penguatan kebangsaan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Dalam Paparan Saoraja Institute, mengambil 100 responden dari pemuda yang berusia 16-30 tahun dari berbagai latar belakang serta unsur tokoh pemuda di Kab. Maros.
“Terkait hari jadi, masih ada 30,8 persen pemuda yang belum mengetahui kapan hari jadi kab. Maros, serta angka yang sangat tipis antara pemuda yang setuju dengan hari jadi Kab.Maros pada tanggal 4 Juli berdasarkan UU Tahun 1959 sebagai dasar pembentukan Kab. Maros serta menginginkan hari jadi Maros berdasarkan sejarah-sejarah kerajaan yang ada di Maros seperti Kabupaten lain yang ada di Sulsel yang sudah berumur ratusan tahun. “Ungkap Amul.
” Angkanya antara 53% yang setuju 4 Juli, dan 47% yang ingin berdasarkan sejarah kerajaan. Artinya masih sangat tipis, pemuda masih butuh literature sejarah hari jadi lebih mendalam dan massif. ” Tambah Mahasiswa Pascasarjana Unhas tersebut.
Berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi, Amul menuturkan lebih jauh bahwa pemuda masih sulit mendapatkan lapangan kerja dan butuh beasiswa pendidikan dari Pemkab. Beririsan dengan hal tersebut sehingga pemuda membutuhkan balai latihan kerja dan pusat UMKM untuk millenial.
“Dua hal tersebut presentasenya sangat tinggi”.Tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Maros, Chaidir Syam mengapresiasi atas riset dan survey yang dilakukan oleh Saoraja Institute.
” Kami berterima kasih atas data yang diberikan, ini bisa menjadi pijakan kami dalam mengambil kebijakan untuk kepemudaan”.
Berkaitan dengan hari jadi, Politisi PAN tersebut mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat akan berembuk dengan tokoh-tokoh budaya dan adat untuk berdiskusi terkait sejarah dan kebudayaan Maros.
Sementara untuk keinginan pemuda, Balai Latihan Kerja sudah on process.
“Termasuk creative hub untuk anak muda sudah akan kami garap di Mandai, dan taman di samping polres, kecamatan Turikale,” tambahnya.
“Doakan kami, mampu menjalankan segala program bersama ibu wabup” Harapnya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan hasil riset dari Saoraja Institute kepada Bupati Maros.