
LEGIONNEWS.COM – JENEPONTO, Warga penghuni perumahan Rafli Akbar Residence, Kecamatan Binamu, Jeneponto mengeluh dengan kondisi perumahan bersubsidi itu disaat penghujan bak ‘Kubangan Kerbau’.
“Kalau saat penghujan seperti ini pak kami warga di dalam perumahan rafli akbar residence menderita. Kendaraan roda dua bahkan roda empat milik warga harus berhadapan lumpur bak kubangan kerbau,” ujar warga yang namanya enggan dipublikasikan. Senin, (7/4/2025).

- BACA JUGA:
Pemuda Pancasila Tamalanrea Desak Pemprov Sulsel Tutup THM Eksodus di Jalan Perintis Kemerdekaan
Padahal kata warga saat akad kredit dengan pihak BRI dengan pengembangan. Ada biaya pembangunan jalan raya sebagai akses warga di perumahan Rafli Akbar Residence.
“Dalam akad kredit rumah subsidi juga dibebankan Rp4 juta kepada kami warga yang mengambil kredit rumah bersubsidi guna pembangunan jalan. Faktanya jalan hanya ditimbun tanah bercampur tanah liat, kalau musim hujan kendaraan kami dipenuhi tanah liat,” ujar warga tersebut.
Terkait itu awak media mendatangi kantor pemasaran perumahan rafli akbar residence PT. Mitra Sukses Turatea Developer yang berada di kawasan perumahan tersebut.
Senin 7 April 2025, Awak media mendatangi kantor pemasaran perumahan rafli akbar residence itu. Namun tak terdapat aktivitas karyawan ataupun pekerja.
Banyaknya pengembang perumahan yang nakal menjadi perhatian Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara) telah mewanti-wanti para perkembangan perumahan bersubsidi.
Menteri PKP menyatakan pengembang harus bertanggung jawab atas kualitas rumah subsidi yang dibangun.
Untuk memastikan hal tersebut, Ara mengatakan Kementerian PKP akan terus melakukan monitoring lapangan ke tiap rumah subsidi.
“Saya akan cek mana developer/pengembang yang baik dan tidak, untuk memberikan peluang para pengembang yang kompeten namun belum diberi kesempatan,” katanya seperti dikutip Antara, Senin (10/2/2025).
Menurut dia, pengembang harus bertanggung jawab memperbaiki fasilitas dan sarana yang ada jika terjadi kerusakan yang mengganggu kenyamanan penghuni.
“Sama sama kita kawal agar semua baik, masyarakat tetap nyaman dan sehat,” ujarnya.
Dirinya akan berusaha melaksanakan arahan Prabowo Subianto Presiden untuk mewujudkan Program Tiga Juta Rumah dengan mendorong kualitas rumah bersubsidi yang baik dan tepat sasaran. Hal itu dikarenakan dalam penyaluran KPR FLPP, 75 persennya memakai subsidi dari APBN dan 25 persen sisanya dari perbankan.
“Kita akan terus dukung rumah subsidi buat rakyat ini dengan memajukan program FLPP ini. Tapi tentu tidak seperti ini, bagaimana anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik jika lingkungannya banjir dan harus ada penanganan lebih lanjut,” kata Ara.
Sebagai informasi, Maruarar Sirait Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) usai berdialog dengan penghuni Perumahan Grand Permata Residence di Tambun Utara, Bekasi yakni Ketua RT setempat bernama Asep menginstruksikan kepada pengembang untuk segera menangani masalah yang menjadi aduan warga. (LN/*)