Ryan Latief Bantah Tudingan Dirut Perseroda Soal Uang Rp4 Milyar dari Cukong untuk Blok Lutim

FOTO: Ryan Latief Pengusaha Tambang dan Tokoh Masyarakat Soroako
FOTO: Ryan Latief Pengusaha Tambang dan Tokoh Masyarakat Soroako

MAKASSAR – Tokoh masyarakat Soroako yang juga pengusaha pertambangan Ryan Latief meyayangkan pemberitaan yang cenderung tidak objektif dalam isi pemberitaannya yang menyudutkan dirinya dan Perusahaan yang ia pimpin.

Sebelumnya diberitakan beberapa portal berita online bahwa Ryan Latief dituding oleh pihak Perseroda disebut “Broker” ex PT. Vale dan Pedagang Solar. Diketahui berita itu terbit Sabtu, 17 September 2022.

“Ada media yang memberitakan diri saya dan itu saya anggap tentu mencemarkan harkat martabat nama baik saya,” tutur Ryan Latief saat dihubungi awak media legion-news.com Sabtu petang (18/9)

Tokoh masyarakat Soroako ini keberatan atas pemberitaan yang menyebut dirinya sebagai “Broker” atau “Makelar” dilahan tambang eks PT Vale Indonesia.

Advertisement

Menurut Ryan dirinya yang diundang PT. Sulsel Citra Indonesia (PERSERODA Sulsel) melalui perusahaan miliknya pada bulan Agustus tahun 2021 silam.

“Tidak benar saya mengejar-ngejar perseroda, karena yang mengundang saya rapat itu pihak perseroda,” ungkap Ryan Latief kepada media di Makassar.

Pun, “Tidak pernah saya bermohon ke perseroda baik secara resmi atau pun lisan. Maupun tertulis, bahkan, Saya Masih ada buktinya saat kami diundang sama Yasir,” kata Ryan Latief. Sabtu petang.

“Saya berteman, undangannya via WhatsApp dan melalui pak Sawedi,” terang pengusaha tambang ini.

Ryan Latief pun mengisahkan pertemuan di kantor PT. Sulsel Citra Indonesia di Jalan Sama Ratulangi, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar, Agustus 2021 lalu.

Diketahui dari Ryan Latief, Rapat yang berlangsung di kantor PT. Sulsel Citra Indonesia, sebanyak Tiga kali pertemuan.

“Rapat pertama saya tidak hadir. Karena kurang sehat tapi ada pak Sawedi yang mewakili saya (Ryan Latief),” kata Ryan.

Pada rapat kedua. Ryan Latief berkesempatan hadir di badan usaha milik Pemprov Sulsel itu.

Dalam rapat dirinya disebutkan telah menerima “Panjar” (Uang Muka) dari salah satu Cukong yang ingin mengambil blok Luwu Timur.

“Rapat kedua saya hadir. Dan pada rapat kedua itu saya kaget juga mendengar penyampaian Dirut perseroda bahwa saya menerima Panjar dari salah satu Cukong yang ingin mengambil blok luwu timur,” imbuh Ryan.

Ryan Latief menjelaskan dalam rapat itu, bahwa untuk proses untuk mengambil blok yang ada di Lutim itu harus patuh terhadap Undang Undang Nomor 3 Tahun 2020.

“Proses lelang WUPK harus melalui proses lelang. Kalau ambil panjar dari cukong itu bahaya tidak sesuai dengan prosedur,” kata Ryan mengisahkan.

Pengusaha tambang asal Lutim ini juga menjelaskan bahwa dalam rapat ketiga dirinya tidak berkesempatan hadir.

“Saya tidak hadir dalam rapat ketiga. Yang hadir itu bapak Sawedi kebetulan cukong yang memberikan uang Rp4 Milyar itu mempertanyakan status uang tersebut,” kata Ryan.

Menurut Ryan Latief “Cukong” mempertanyakan bagaimana kelanjutan terkait blok lutim. Karena dia (Cukong) terlanjur mengeluarkan dana. Dijelaskan Cukong juga mempertanyakan bagaimana status blok yang ada di Lutim.

“Makanya setelah mendengar hasil rapat tersebut saya sampaikan ke pak sawedi jangan lagi ikut rapat, kita jangan mau terjebak disesuatu yang melanggar hukum itu sangat beresiko,” beber Ryan.

“Jadi harus di pertanyakan uang itu dikemanakan?” tanya Ryan.

“Karna setau saya penyampaian Dirut uang tersebut tidak masuk di kas daerah, itukan berbahaya,” imbuh dia.

“Rapat kedua baru saya hadir, Rapat pertama dan Ketiga saya tidak hadir. Karena itu saya melihat ada aroma buruk masalah perseroda diduga sudah menerima uang dari cukong membuat saya tidak respek,” tambah Ryan.

Sejak saat itu Ryan Latief dan Sawedi tidak mengikuti rapat lanjutan bersama PT. Sulsel Citra Indonesia. Alasan ketidak hadiran dalam rapat selanjutnya dengan PT. Sulsel Citra Indonesia. Dirinya beralasan tidak mau melakukan perbuatan perbuatan melawan hukum.

“Setelah itu kami tidak pernah lagi kontak kontakkan sama perseroda. Jadi hanya ada tiga kali pertemuan. itupun kami yang diundang,” kunci Ryan Latief. (LN)

Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya danatau Naskah rilis/Keterangan Pers ataupun Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis naskah seperti Kolom Opini, Memberi Keterangan pers dan legion-news.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ataupun pemberitaan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini/Rilis berita/Keterangan Pers Redaksi legion-news.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

Advertisement