Rugikan Rakyat, SP Celebes Tegas Tolak IPO PGE dan Upaya Privatisasi Pertamina

FOTO: Pengurus Serikat Pekerja Celebes Saat Jumpa Pers di Makassar, Senin (13/02).
FOTO: Pengurus Serikat Pekerja Celebes Saat Jumpa Pers di Makassar, Senin (13/02).

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Keputusan Pemerintah memprivatisasi PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dengan cara menjual sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Initial Public Offering (IPO), ditentang serikat pekerja di lingkungan Pertamina. Salah satunya Serikat Pekerja Celebes (SP Celebes).

SP Celebes yang berpusat di area Sulawesi sebagai salah satu konstituen Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) dengan tegas menolak IPO PGE serta upaya privatisasi Pertamina dan afiliasinya.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umumnya, Fakhrul Islam di dampingi jajaran pengurusnya saat pertemuan bersama awak media di Max Coffe Jalan Ratulangi Makassar, Senin (13/02).

“Proses privatisasi PGE oleh pemerintah melalui kementerian terkait, patut diduga bahwa ada aksi korporasi yang tidak berlandaskan kajian yang prudenr dan tanpa due diligence yang dapat dipertanggungjawabkan,” ungkap Fakhrul

Advertisement

Sehingga menurutnya, cenderung menguntungkan sekelompok golongan tertentu, bukan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat umum. Hal ini bertentangan dengan semangat konstitusi UUD 1945, agenda IPO juga melabrak aturan UU No.22 tahun 2021 tentang Migas.

Lebih lanjut pihaknya menilai, sama sekali tidak menemukan urgensi dari rencana IPO selain untuk menjual Asset kepada pihak swasta/asing yang menguntungkan para pemburu rente yang jauh dari semangat nilai-nilai nasionalisme.

“Apa urgensinya? dengan pelepasan saham kepemilikan 25% yang hanya berkisar 9,7 Triliun, hal ini di lakukan ditengah semua kemudahan, disaat pencapaian berbagai prestasi dari PT PGE yang mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun dengan mengukir sejarah keuntungan tertinggi di tahun 2022 dengan torehan laba tidak kurang dari 57 Triliun” tuturnya.

Selain hal tersebut, patut diduga pula, bahwa akan terjadi lagi aksi korporasi serupa terhadap badan usaha strategis lainnya yang merupakan cabang produksi penting dan menguasai hajat hidup orang banyak di tubuh Pertamina.

“Olehnya itu, FSPPB sebagai induk organisasi yang menghimpun 25 serikat pekerja di lingkungan Pertamina yang sesuai perannya dan tanggung jawab sebagai anak bangsa menolak dengan tegas IPO serta Privatisasi Pertamina dan afiliasinya,” tegas Fakhrul.

Fakhrul berharap aksi ini mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia dan terkhusus seluruh insan pekerja Pertamina dimanapun berada memohon doa dan dukungan dalam perjuangan menjaga keutuhan Pertamina tetap 100% milik negara.

Advertisement