
LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Ketua KNPI Kota Makassar, Syamsul Bahri Majjaga, menanggapi keikutsertaan Wali Kota Munafri Arifuddin (Appi) dalam forum internasional World Cities Summit 2025 di Austria.
Ia menilai langkah itu bukanlah hal luar biasa, melainkan patut dikritisi agar tidak menjadi perjalanan simbolik tanpa arah kepulangan yang jelas.
“Belajar ke luar negeri itu sah-sah saja. Tapi jangan sampai lupa daratan—apalagi melupakan jejak keberhasilan yang justru lahir dari tanah sendiri,” ujar Syamsul.
KNPI Makassar secara khusus menyoroti konsep Red Vienna, yang kini menjadi narasi utama branding Pemkot Makassar dalam forum tersebut. Sebuah model kota berkelanjutan yang menjunjung partisipasi warga dan pendekatan sosial dari bawah.
Namun, menurut Syamsul, apa yang dikejar di Austria sesungguhnya telah lama tumbuh di Makassar, yakni Lorong Wisata. Sebuah inovasi yang tidak sekadar dikonsep, tapi telah berjalan dan dirasakan langsung oleh warga.
“Red Vienna memang keren. Tapi jangan silau luar negeri. Kita di Makassar pernah punya gagasan yang bahkan lebih kontekstual dan terbukti, Lorong Wisata. Bedanya, Red Vienna masih dalam imajinasi Pak Wali, Lorong Wisata sudah pernah hidup. Sayangnya, setelah ganti pemimpin, konsep ini malah kehilangan arah,” katanya.
Syamsul menegaskan bahwa Lorong Wisata bukan hanya proyek infrastruktur. Ia adalah platform kebudayaan kota yang lahir dari komunitas. Pemuda, ibu-ibu, UMKM, hingga seniman lokal pernah terlibat aktif membentuk wajah kota dari lorong-lorong sempit yang kini kembali sunyi.
“Kita tidak kekurangan ide. Kita kekurangan konsistensi. Jangan mencari ke luar negeri apa yang dulu sudah kita punya, tapi sengaja kita lupakan,” ucapnya.
KNPI juga mengingatkan bahwa tampil di forum global bukan hal baru bagi Makassar. Para wali kota sebelumnya pun tampil di level internasional dengan membawa capaian nyata, dan penghargaan prestisius bukan sekadar janji konsep.
“Forum dunia itu bagus, tapi mohon… pulang nanti jangan hanya bawa stempel konferensi. Uji hasilnya di hadapan publik. Libatkan warga. Konsultasikan dengan pendahulu yang terbukti pernah berhasil. Kota ini dibangun dari lorong ke lorong, bukan dari panggung ke panggung,” pungkas Syamsul.
Untuk diketahui, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, mengikuti rangkaian kegiatan SMU City Dialogues yang digelar di Wina, Austria, pada 2 Juli 2025. Dalam kegiatan ini, Munafri tidak hanya hadir sebagai peserta aktif, tetapi juga menjalin komunikasi strategis dengan sejumlah pemimpin dari negara lain. Salah satunya adalah pertemuan singkat dengan Ms. Low Yen Ling, Senior Minister of State dari Singapura.
“Pertemuan dengan Ms. Low Yen Ling menjadi kesempatan penting untuk mendiskusikan penguatan sektor ekonomi kreatif, pengembangan komunitas, dan potensi kerja sama antarwilayah,” ujar Munafri.
Ia menegaskan bahwa sinergi antarnegara sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan global yang kini makin kompleks, terutama di sektor urban.
Dalam rangkaian kunjungan tersebut, Munafri juga mengunjungi Karl-Marx-Hof, salah satu bangunan ikonik dari era Red Vienna yang dikenal sebagai simbol kebijakan perumahan berkeadilan sosial.
Ia menyebut kunjungan ini sebagai momen belajar penting dalam merancang kebijakan kota yang berdampak langsung pada kualitas hidup warga. “Hunian layak dan ramah keluarga adalah dasar dari kota yang sehat dan kuat,” tambahnya.
Munafri menyatakan bahwa pengalaman langsung melihat implementasi kebijakan sosial di Wina memberikan banyak inspirasi untuk diterapkan di Makassar, khususnya dalam hal tata kelola perumahan dan pelayanan publik. Ia berharap pendekatan inklusif seperti yang dilakukan Pemerintah Kota Wina dapat menjadi acuan pengembangan wilayah urban di Indonesia.
Kegiatan ditutup dengan jamuan resmi bersama Pemerintah Kota Vienna. Dalam acara tersebut, para pemimpin kota dari berbagai negara saling bertukar ide dan komitmen membangun kota yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan. “Momentum ini sangat penting untuk mempererat kolaborasi antarkota dunia demi mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan merata,” kata Munafri.
Melalui forum internasional ini, Munafri menegaskan komitmennya membawa Makassar menjadi kota yang tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga berorientasi pada keadilan sosial dan ketahanan masyarakat. Keterlibatan aktif dalam forum global diharapkan dapat memperluas jejaring dan membuka peluang kerja sama internasional yang konkret bagi kemajuan Kota Makassar. (*)
























