RDP dengan Kapolri, Eks Jubir Jokowi Soroti Istri Kapolres yang Pamerkan Sepeda Seharga 300 Juta di Medsos

Foto Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Johan Budi.
Foto Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Johan Budi.

PARLEMEN – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR pada hari ini, Rabu (24/8). Dia membawa serta 18 orang jajarannya, Mereka itu merupakan seluruh anggota Tim Khusus (Timsus) yang dibentuk untuk menangani kasus yang menyeret mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Dalam RDP siang itu Rabu, berbagai macam pertanyaan masih sekitar kasus pembunuhsn Brigadir J. Namun hal lain disampaikan oleh Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Johan Budi.

Eks Juru Bicara (Jubir) Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menyoroti gaya hidup keluarga anggota kepolisian yang sering menunjukkan gaya hidup hedonisme di media sosial. Ia mengaku prihatin.

“Yang jadi keprihatinan saya, saya beberapa kali ke dapil, tadi juga sempat diungkap beberapa rekan, sekarang saya lihat polisi-polisi di bawah Kapolres, Kapolsek mulai menikmati hidup hedon,” kata Johan dalam rapat kerja bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Gedung DPR, Senayan, Rabu (24/8).

Advertisement

Dia mencontohkan istri seorang Kapolres dan Kapolsek yang memamerkan sepeda seharga Rp 300 juta di media sosial. Hal ini, kata dia, menyakitkan hati masyarakat.

“Kalau bukan Kapolres Kapolseknya, istrinya di medsos, pamer sepeda 300 juta dan sebagainya. Ini menyakitkan,” tuturnya.

Meski begitu, eks Jubir Presiden Jokowi ini menyebut tak semuanya keluarga anggota kepolisian seperti itu. Dia mengatakan masih banyak polisi yang sederhana dan baik.

Karena itu, ia menunggu kebijakan Kapolri untuk menertibkan anggota yang kurang bagus, seperti keluarga anggota kepolisian yang menunjukkan gaya hidup mewah.

“Banyak polisi yang baik. Saya kemarin nonton di tanyakan televisi ada Kapolsek tiap hari Jumat bagi makanan itu kan bagus,” ucapnya.

“Saya sering ke dapil sehingga tahu beberapa anak buah bapak juga bagus, ada juga yang enggak bagus. Ini di tangan bapak gimana kemudian menertibkan itu,” tutup Johan. (Sumber: kumparan)

 

Advertisement