PINRANG – Kasus gantung diri kembali terjadi di Lingkungan Ancol Barat, Kelurahan Fakkie Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Senin (19/9).
Mariyani, Umur 37 Tahun, Ibu rumah tangga (IRT), merupakan warga di Lingkungan Ancol Barat ditemukan dalam keadaan gantung diri dirumahnya. Senin
Selain Mariyani, 2 putra nya, Muh Danil (8 Tahun) siswa SD kelas 3 dan Muhammad Naupal (5 Tahun) diketahui juga ditemukan dalam keadaan meninggal.
Menurut keterangan saksi Aras (27) dan Abdul Samad (40) Suami Mariyani. Saat itu menuju rumah usai dirinya pulang dari menagih dan langsung masuk kedalam rumah.
Setibanya di rumah, dia melihat Istrinya pada posisi tergantung dan kedua anaknya dalam keadaan terlentang, kondisinya sudah meninggal.
Ketiganya dilarikan ke RSUD Lasinrang untuk dilakukan otopsi-visum. Dari hasil sementara pemeriksaan yang dilakukan Tim medis RSUD dan Anggota Polres Pinrang. Tidak ditemukan tanda-tanda tindakan kekerasan ditubuh korban namun di tempat kejadian perkara di dapati sebuah botol racun bermerek Sapu bersih.
Sebelum melakukan bunuh diri. Mariyani menyempatkan diri menyampaikan pesan kepada Suaminya via note voice (WhatsApp) dalam bahasa bugis.
Berikut pesan note voice almarhum Mariyani yang telah di translet kedalam bahasa Indonesia.
“Bapak ..Saya bawa Anakmu
Agar tidak ada lagi yang menyusahkan mu…Sisa anakmu yang besar kamu jaga,sayangi dia seperti anakmu yang kecil ini kamu sayangi..”
“Anak-anakmu yang kecil ini menunggumu di surga. Kalau saya tidak perlu kamu tunggu,. Saudara-saudaranya anakmu saja, bersama neneknya”
“Bapak semangatki’, karena masih ada anakmu 2 orang ini yang aku tinggalkan sama kamu..Biarlah yang kecil ini saya bawa, agar tidak menyusahkan kamu nanti..karena anakmu ini juga sering sakit..”
“Jika nantinya saya pergi, jangan takut untuk tetap tinggal dirumah ini, saya tidak akan menghantui dan mengganggumu Silahkan tinggallah disini Jika ada aneh-aneh yang kita lihat jangan takut dan tetaplah tinggal..”
“Gelap penglihatan ku. Saya sudah minum racun, Anak-anakmu juga sudah pergi
Saya mendahulukan anakmu pergi, agar lebih nyaman menunggumu di surga, karena anak-anakmu ini tidak ada dosa-dosanya ..”
“Jadi saya membawanya karena kamu sangat menyayangi anak anakmu. Sebenarnya saya sudah tidak tahan menjalani semua ini, daripada saya lebih sakit lagi karena Hutang Piutang ini..”
“Sudah saya catat tagih dan bayarlah, orang-orang ini baik-baik semua ji..”
“Seharian ini saya memikirkannya, Karena hari ini saya janji untuk keluarkan emasnya Hj. Dahlia tetapi tidak ada pi…”
“Saya Minta maaf sama Bapak, Saya sangat menyayangimu, Sayangi juga anak anakmu Dan jangan terlalu memikirkan anak anakmu ini yang pergi, karena mereka akan menunggumu di sana. Tidak usaha terlalu memikirkannya lagi..”
“Sudah mulai gelap penglihatan ku
Pak saya minta maaf. Sebenarnya niat saya ingin selalu bersamamu, tetapi apa boleh buat…Anak anakmu sudah pergi…Pergi ke surga menunggumu di sana, Pergilah ke kak Amir, saya sudah bicara subuh tadi, minta tolong sama dia karena dia orang baik.. Pasti dia tolong kamu..”
“Saya bohongi kamu, bilang nanti akan diberi uang sama Ikka. Karena tidak tahu bagaimana lagi cara saya. Seharian saya berpikir terus..”
Ya Allah..uhuhuhu…(mengatur Nafasnya)..Maafkan Hambamu..Maafkan Hambamu..
Voice Note dimatikan kemudian Mariyani melakukan gantung diri.
Penerjemah : Ibhe Ananda (**)