Punya Paslon Anak Muda, ini Saran Pengamat Politik untuk Tim INIMI

FOTO: Ilham Ari Fauzi saat mendampingi Indira Yusuf Ismail (Properti abatanews.com)
FOTO: Ilham Ari Fauzi saat mendampingi Indira Yusuf Ismail (Properti abatanews.com)

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Pengamat politik dari Unismuh Makassar, Dr Abdi dalam kegiatan diskusi Komunitas Jurnalis Politik (KJP), mengatakan perlunya perhatian para calon kepala daerah memanfaatkan media sosial dalam komunikasi politik untuk para pemilih. Terutama dari kalangan Gen Z dan Milenial. Rabu (25/9/2024).

Pengajar di Universitas Muhammadyah (Unismuh) Makassar merekomendasikan untuk mengubah pemilih normal menjadi up-normal untuk menciptakan daya tarik politik tersendiri.

Dr Abdi menganggap pemilih di Kota Makassar masih masuk dalam kategori pemilih yang normal.

Sehingga dia menyarankan Tim pemenangan Indira Yusuf Ismail dan Ilham Fauzi Uskara (INIMI) untuk mengubah pemilih normal menjadi up-normal untuk menciptakan daya tarik politik tersendiri.

Advertisement

Hal itu mengingat dari 4 paslon calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Ilham Fauzi Uskara masih berusia paling muda (25) tahun.

Ia kemudian mengumpamakan pemilih up-normal seperti kreatifitas digitalisasi sebagai alat kampanye politik digital.

Sebab, kata Abdi, kreatifitas digitalisasi politik saat ini sangat efektif untuk menciptakan daya tarik pemilih di Pilwalkot Makassar seperti yang dilakukan DPD RI dengan perolehan suara terbanyak, yaitu Komeng.

“Dari grafik yang ada, pemilih kota Makassar ini masih dalam wilayah normal,” ujar Pengamat Politik dari Unismuh itu.

“Nah sekarang bagaimana paslon membentuk pemilih menjadi up-normal?” kata Abdi.

Misalnya bermain didunia digital yang menyenangkan. Yaitu kreatifitas digitalisasi. Contohnya komeng yang memperlihatkan fotonya yang berbeda dari pada calon DPD RI yang lain,” jelas Abdi. (**)

Advertisement