PTSP Makassar Terjunkan Laskar Lontara Layani Perizinan Usaha di Lorong

FOTO: Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Makassar, Andi Zulkifli Nanda
FOTO: Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Makassar, Andi Zulkifli Nanda

MAKASSAR– Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS) dikuatkan Pemkot Makassar dengan layanan langsung ke lorong-lorong. Usaha diterbitkan langsung di tempat.

Hal itu akan dilakukan langsung oleh Laskar Lontara Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Makassar. Mulai bulan ini, diutamakan di lorong-lorong wisata.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP) Makassar, Andi Zulkifli Nanda mengatakan pemilik usaha hanya menyediakan KTP dan NPWP.

“Sekarang tidak ada namanya Situ-Siup. Sekarang OSS, masukan data KTP, NPWP, berapa jumlah modal, dan berapa pekerja,” ujarnya, kemarin.

Advertisement

Hal itu dikatakan Zul–sapaan akrab Zulkifli Nanda– lantaran didapatkan banyak usaha khususnya UMKM di lorong-lorong belum memiliki izin. Sehingga penyertaan modal dari pihak-pihak terkait sulit ada.

Laskar Lontara ini berjumlah sekitar 30 orang. Nantinya akan menyusur lorong-lorong, sepekan satu kecamatan. “Tanpa penarikan biaya pun, pemilik usaha pokoknya dipermudah,” katanya.

Pemkot Makassar melalui Dinas Koperasi dan UKM menargetkan sekira 700 UMKM masuk dalam program inkubator center yang nantinya dapat menjadi wirausaha baru dengan skala yang lebih besar.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar Sri Sulsilawati mengatakan sejauh ini perkembangan UMKM di Makassar cukup bagus. Hanya saja pihaknya kini tengah memperbaiki proses pendataannya.

Karena menurutnya, harus ada data dan profiling yang kuat tentang UMKM. Apalagi sebelum sudah menjadi targetnya dalam rakorsus kemarin.

“engan sistem yang dibangun ini, awalnya ada sekitar 13 ribu data UMKM namun saat diinventarisir hanya mencapai 5 ribu data saja,” katanya.

Lalu pihaknya kembali membuat format pendataan di RT/RW yang mana RT/RW menjadi koordinator lorong yang harus mengkoordinir, termasuk bagaimana mewujudkan Lorong Wisata (Longwis) bisa dijalankan.

Berdasarkan pengamatannya, jumlah itu bakal bertambah seiring dengan banyaknya wirausaha baru saat terjadi pemutusan hubungan kerja ketika pandemi.

Program pengembangan UMKM ini  berintegrasi dengan longwis.  Pembangunan data center ini, sebut dia, sebagai starting poin atau awal dari program inkubasi center. (**)

Advertisement