MAKASSAR – Pembangunan jembatan Pacongkang di kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan mendapat sorotan dari Pemuda Solidaritas Merah Putih (PSPM) Sulsel. Diketahui Pembangunan jembatan pacongkang ini memasuki tahap ketiga.
Pembangunan jembatan pacongkang di kabupaten Soppeng sejak tahun anggaran 2020 yang bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Untuk tahun 2022 Pemprov Sulsel menganggarkan sekitar Rp 60 milyar. Namun PSPM Sulsel menilai pembangunan itu bakal terlambat.
“Banyak persoalan disana, selain pekerjaan itu belum mencapai progres signifikan, Persoalan pembebasan lahan juga menjadi kendala dalam pekerjaan jembatan
pacongkang,” ungkap ketua PSPM Sulsel Ikhsan di Makassar. Senin, (5/9).
Pihaknya telah mengkonfirmasi kepada satuan kerja khususnya dinas pekerjaan umum provinsi sulawesi selatan. Adapun jawaban yang diterima PSPM diminta untuk koordinasi dengan pihak PPK (Pejabat Pembuat Komitmen).
“PSPM telah melakukan koordinasi pihak yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan itu. Namun ternyata adalah PPTK untuk pekerjaan jembatan pacongkang tahun sebelumnya,” katanya.
Ikhsan pun mempertanyakan hingga saat ini, sejak terhitung dari tanggal berkontrak di 3 Juni 2022 dalam pelaksana PT. Asri Karya Lestari di perkirakan nilai bobot pekerjaannya belum mencapai diangka 20 persen.
“Kalau kita membaca berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan utama ini yaitu penyediaan struktur jembatan rangka baja 57, 475 persen, Pemasangan jembatan rangka baja 20 ,156 persen dan Pengangkutan mobilisasi 5, 375 persen, hingga saat ini ketiga item pekerjaan tersebut belum terealisasikan oleh kontraktor,” ungkap ketua PSPM Sulsel ini.
Iksan pun menjelaskan seharusnya Kuasa Pengguna Anggaran sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen Hj. Sumartini, MT harus memiliki pegangan dari Pabrik bahwa ada jaminan dalam 5 bulan ini PT Waagner Biro Indonesia selaku pabrikan jembatan rangka baja dapat menyediakan bentangan jembatan rangka baja di lokasi (Pacongkang).
“Pelaksanaan pembangunan jembatan ini kan 195 hari kalender kalau sekiranya hingga bulan september 2022 tiga item pekerjaan utama belum sama sekali terealisasi, dalam jangka waktu 5 bulan ini, serta belum adanya kepastian pihak PT Waagner Biro Indonesia sebagai pabrik penyedia bentangan jembatan maka sudah dapat dipastikan pelaksanaan pekerjaan jembatan pacongkang molor,” kata Ikhsan
“KPA sekaligus PPK harus punya pegangan jaminan dari pabrikan bahwa rangka baja itu bisa tiba di lokasi sesuai jadwal pelaksanaan didalam kontrak kerja. Itu harus dapat terealisasi nantinya, Jembatan ini tidak memiliki duduk ditengah. Jembatan membentang dari sisi yang satu ke titik sisi lainnya. Sementara kontrak berakhir di Desember 2022,” imbuh Ikshan.
Saat dihubungi Pejabat Pembuat Komitmen Hj. Sumartini, mengatakan bahwa bentangan rangka baja jembatan pacongkang sesuai jadwal akan tiba di akhir September 2022.
“Untuk bentangan jembatan pacongkang direncanakan tiba akhir September 2022. Itu masih mobilisasi material, mengingat panjangnya rangka baja capai 124 meter, kemudian dilanjutkan pemasangan bentangan, mudah-mudahan pekerjaan dapat selesai sesuai waktu pelaksanaan pekerjaan,” kata Sumartini diujung telpon. Senin (5/9)
Diketahui PT. Asri Karya Lestari sejak awal proses lelang mendapat sanggahan dari rekanan lelang. Penyebabnya adalah Tenaga Ahli yang dimiliki perusahaan asal kota Bekasi itu diduga ada pemalsuan tenaga ahli. (Let)