
LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Calon rektor Unhas nomor urut 3, Prof Budu sesumbar menghadirkan program peningkatan Tunjangan Kinerja (Tukin) 100 persen bagi para dosen pegawai dilingkup Universitas Hasanuddin (Unhas).
Program tersebut dianggap cukup berani dan nekat, Bila terealisasi maka akan terdampak pada Uang Kuliah Tunggal alias UKT.
Program tersebut dipaparkan dalam Penjaringan Aspirasi dan Sosialisasi Bakal Calon Rektor Unhas Periode 2026-2030 yang digelar di Fakultas Kehutanan di Zona Rumpun Ilmu Pertanian, Selasa (7/10/2025).
Prof Budu menjelaskan, program peningkatan Tukin tersebut sebelumnya telah diperhitungkan secara matang dan bukan tidak mungkin program tersebut terealisasi.
“Saya sudah hitung, Saya dianggap cukup bersemangat dan berani. Akan tetapi, setelah saya hitung bahwa saya sangat yakin pada poin pertama yakni intensif kinerja wajib yang saat ini ada itu kita bisa naikkan menjadi 100 persen,” ujar calon rektor Unhas itu.
“Jika saya dikehendaki menjadi Rektor maka saya akan realisasikan itu,” jelasnya.
Menurut dia kehadiran program tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja di lingkup Unhas.
Katanya menjelaskan peningkatan Tukin nantinya tentu tidak berasal dari UKT mahasiswa, tetapi menghadirkan cara salah satunya dengan melakukan pengembangan bisnis.
“Paling mungkin dari bisnis yang akan menghasilkan keuntungan”, ujar Prof. Budu.
Terkait itu salah satu dosen program pasca sarjana yang namanya enggan dipublikasikan menyampaikan program kenaikan Tukin yang ditawarkan Prof Budu sulit terealisasi.
Pasalnya, Saat ini saja sekolah pascasarjana yang dipimpin Prof Budu para dosen belum menerima Insentif Kinerja Lebih (IKL).
“Saya pikir sulit itu terwujud, Sekarang saja dosen di sekolah pascasarjana IKL tidak dibayarkan sejak beliau menjabat sebagai dekan,” ungkap dosen itu.
“Di Unhas itu ada 18 fakultas bagaimana mau menaikan Tukin, Sedang itu tadi di sekolah pascasarjana saja IKL dosen belum dibayarkan sampai saat ini, dilingkungan sendiri saja tidak biasa Prof Budu realisasikan,” katanya.
Katanya menjelaskan, Bagaimana mungkin Prof. Budu mau naikkan tunjangan kinerja seluruh dosen Unhas 100% kalau terpilih sebagai rektor.
“Semua dosen di seluruh fakultas yang ada di Unhas pada dapat Insentif Kinerja Lebih, kecuali di Pascasarjana,” pungkas dosen itu.
Katanya, Janji Prof. Budu dinilai bombastis selama proses pemilihan rektor berlangsung.
Prof Budu dinilai tidak punya bukti memihak ke peningkatan kesejahteraan dosen sejak ia menjabat sebagai Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
“Sekolah program pascasarjana cukup menjadi contoh bukti ketidak berpihakkannya Prof Budu untuk peningkatan kesejahteraan para dosen. Sejak beliau menjabat hingga saat ini IKL belum dibayarkan,” kunci dosen itu yang kembali enggan menyebutkan jatidirinya. (*)