Presiden Jokowi Kunjungi Lokasi Bencana di Lembata NTT

0
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat tiba di kabupaten Lembatan mengunakan Helikopter Super Puma. Jumat (9/4)

JAKARTA||Legion-news.com Cuaca ekstrem yang terjadi akibat Siklon Tropis Seroja melintasi provinsi Nusa Tenggara Barat dan NTT 2 propinsi memgalami dampak paling besar.

Langkah penanganan bencana telah dilakukan pemerintah baik pusat maupun daerah pascabencana tersebut. Presiden Jokowi, Selasa (06/04/2021) lalu, memimpin Rapat Terbatas membahas penanganan bencana di kedua provinsi tersebut.

Bertolak dari lapang udara TNI-AU Halim Perdamakusuma Presiden Jokowi tiba di Bandara Frans Seda, Kabupaten Sikka, NTT.

Presiden disambut Gubernur NTT Viktor Laiskodat, Jumat (9/4/21). Selanjutnya, Presiden memasuki Helikopter Super Puma didampingi Menteri PUPR Basuki H dan Seskab Pramono anum menuju Bandara Wonoputo, NTT.

Jumat (9/4/2021), pukul 10.40 WITA, Presiden tiba di Bandar Udara Wunopito, Kabupaten Lembata, NTT disambut Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur.

Setiba di ruang tunggu Bandara Wunopito, Presiden mendengarkan penjelasan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur terkait bencana yang terjadi.

Usai menerima laporan Bupati Lembata sekitar Pukul 11.00 WITA, Presiden bersama rombongan berangkat menuju lokasi bencana, Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata.

Kemudian, sekitar pukul 09.50 WITA, Presiden memasuki Helikopter Super Puma didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR), Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat untuk berangkat menuju Bandar Udara Wonopito, Kabupaten Lembata.

Presiden juga meminta jajarannya untuk mengantisipasi potensi bencana yang dapat terjadi akibat cuaca sangat ekstrem yang melanda berbagai kawasan di Indonesia.

“Saya minta untuk BMKG untuk menggencarkan peringatan cuaca ekstrem akibat dari Siklon Tropis Seroja ini. Pastikan seluruh kepala daerah dan masyarakat dapat mengakses, Memantau prediksi cuaca dan iklim yang dikeluarkan oleh BMKG. Mereka harus tahu semuanya.

Tujuan nya agar masyarakat bisa meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaannya untuk menghadapi  ancaman risiko, baik itu angin kencang, bahaya banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” ujar Presiden. (*)

Advertisement