LEGIONNEWS.COM – SURAKARTA, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Jokowi melaksanakan salat Idulfitri 1444 Hijriah di Masjid Raya Sheikh Zayed, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu (22/04/2023) pagi. Sekitar pukul 06.05 WIB, Presiden, Ibu Iriana, putra bungsunya Kaesang Pangarep beserta istri tiba di masjid.
Selanjutnya, Presiden langsung menempati saf paling depan, sementara Ibu Iriana menempati tempat yang telah disediakan untuk jemaah wanita di lantai 2 masjid. Tampak Presiden mengenakan pakaian koko berwarna hitam dengan corak etnik silver dan Ibu Iriana mengenakan pakaian muslim berwarna putih gading.
Tepat pada pukul 06.30 WIB, salat Idulfitri pun dimulai. Pada kesempatan ini, K.H. Agus Ma’arif bertindak sebagai imam dan K.H. Maksum Ahmad Kamal bertindak sebagai bilal. Sementara, bertindak sebagai khatib adalah K.H. Abdul Karim Al-Hafidz.
Dalam khotbahnya selepas salat, khatib menyampaikan khotbah yang bertema “Semangat Idulfitri untuk Memperkuat Tali Silaturahmi Anak Bangsa” menjelaskan bahwa ibadah zakat fitrah dan puasa pada bulan Ramadan memiliki dimensi sosial dan mampu memperkuat persaudaraan antarmasyarakat.
“Kedua ibadah ini, yakni zakat dan puasa memiliki tujuan yang mulia. Bukan hanya berdimensi vertikal sebagai penghambaan pada Allah, namun juga berdimensi horizontal yakni hubungan dengan sesama manusia,” ujar khatib.
Selanjutnya, khatib menyampaikan bahwa manusia merupakan makhluk yang senantiasa saling membutuhkan sehingga harus memiliki sifat gotong-royong dan saling memberi.
“Seseorang tidak akan dapat hidup seorang diri. Sebab itu harus ada sifat gotong-royong dan saling memberi sehingga jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin dapat ditiadakan, persaudaraan dapat dipupuk dengan hubungan yang lebih akrab,” tutur khatib.
Selesai menunaikan salat Idulfitri, sekitar pukul 07.30 WIB Presiden Jokowi dan Ibu Iriana kembali ke kediaman. Presiden pun tampak menyapa masyarakat yang hadir untuk salat Idulfitri di masjid tersebut.
Turut mendampingi Presiden pada kesempatan ini antara lain Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (BPMI SETPRES/UN)