LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Makassar (BEM UNM) mengecam keras peristiwa bentrokan yang diduga melibatkan mahasiswa di Kampus II UNM, Parang Tambung.
Presiden BEM UNM, Syamry, menyatakan pihaknya menolak segala bentuk kekerasan dan tindakan premanisme di lingkungan kampus.
Ia menilai peristiwa itu mencederai nilai-nilai akademik dan moral yang seharusnya dijunjung tinggi di dunia pendidikan.
“Kami BEM UNM dengan tegas menolak dan menyayangkan segala bentuk premanisme, tindak kekerasan, dan penyerangan yang terjadi di lingkungan kampus,” kata Syamry dalam siaran persnya, Jumat (7/11/2025).
Bentrokan di Kampus II UNM Parang Tabung mengakibatkan 5 sepeda motor milik mahasiswa hangus terbakar. Perkuliahan pun diliburkan untuk sementara.
Menurut Syamry, bentrokan itu mencederai keamanan dan kenyamanan civitas akademika UNM.
Keributan itu dianggap tidak hanya menghancurkan fasilitas fisik, tetapi juga menodai nilai-nilai intelektualitas dan moralitas yang seharusnya dijunjung tinggi.
Syamry mengajak seluruh elemen mahasiswa untuk menjaga kondusivitas kampus serta tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah gerakan mahasiswa.
“Kami percaya bahwa gerakan mahasiswa kuat karena persatuannya, bukan karena amarah yang saling melukai,” pinta mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNM ini.
Selain itu, Syamry mengajak semua pihak untuk memberi kesempatan kepada Pelaksana Harian Rektor UNM, Prof. Farida Patittingi untuk bekerja.
“Beri kesempatan kepada ibu pelaksana Rektor untuk bekerja. Kami yakin beliau mampu mengatasi dinamika di UNM sesuai tugas dan fungsinya,” pungkas Syamry. (*)

























