Prabowo Berkeinginan Dialog dengan Kelompok Indonesia Gelap, Rocky Gerung dan Rafli Harun

FOTO: Rocky Gerung, Presiden Prabowo Subianto dan Rafli Harun. (Kolase)
FOTO: Rocky Gerung, Presiden Prabowo Subianto dan Rafli Harun. (Kolase)

LEGIONNEWS.COM – Dihadapan 7 pimpinan redaksi (Pimred) di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jumat (6/4) lalu, Presiden Prabowo Subianto mengatakan dirinya ingin bertemu dengan tokoh seperti Rocky Gerung dan Rafli Harun digelar secara tertutup.

Tidak hanya kedua pengkritik itu, Presiden juga mengungkap keinginannya untuk bertemu tokoh atau kelompok masyarakat yang menyuarakan sejumlah isu terkait ‘Indonesia Gelap’ hingga ‘kabur aja dulu’ yang sempat ramai beberapa waktu lalu.

“Saya juga mau dialog. Saya mau ketemu lah sama siapa. Mari kita bahas ya kan,” ujar Prabowo dalam pertemuannya itu dengan 7 wartawan senior di kediamannya, Hambalang, Bogor, Jumat (6/4) lalu.

“Maksudnya oke kalau memang Indonesia gelap. Mari kita kerja supaya Indonesia tidak gelap. Iya kan. Kok Indonesia gelap. Kabur aja deh. Kabur aja dulu deh. Habis itu Jokowi salah. Prabowo goblok. Ini tidak mengatasi,” imbuhnya.

Advertisement

“Mungkin tidak usah di publik ya. Tokoh-tokoh yang Indonesia gelap,” sambung Prabowo.

Presiden mengaku optimis tengah kondisi ekonomi global yang tengah menjadi perhatian, terutama usai AS memberlakukan tarif resiprokal terhadap banyak negara, termasuk Indonesia.

Namun, menurut Prabowo, Indonesia telah teruji beberapa kali melewati banyak krisis. Mulai dari ’68, ’98, 2008, hingga pandemi covid 2020. Namun, semua itu bisa dilewati jika semua masyarakat bisa hidup rukun.

“Ya kita hadapi. Dan kita bisa atasi. Tapi kuncinya kalau ada kerukunan,” kata Prabowo.

Dia mempertanyakan sejumlah pihak yang ragu terhadap program makan bergizi gratis yang ia canangkan. Menurut Prabowo, apa yang salah jika ia ingin memberi gizi terhadap banyak anak yang kekurangan gizi sehingga mengalami stunting.

Dia mengaku prihatin di desa-desa banyak anak usia 10 tahun namun terlihat seperti usia lima tahun karena kekurangan gizi. Dia mengaku tidak terima melihat kondisi itu di Indonesia.

“Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what is wrong with that?” Ucap Prabowo.

“Saya kampanye ke desa-desa, saya lihat anak ini umur 5 tahun. Saya tanya, enggak, dia 10 tahun. Badannya 5 tahun, kecil. Stunting. Kita ini sekian puluh persen, what do we do?” Imbuhnya. (*)

Advertisement