Popularitas dan Elektabilitas APPI Jomplang, Arqam: itu Rawan, Saya Coba Ulaskan

FOTO: Arqam Azikin narasumber dialog publik ngopi sore Pilkada 2024 oleh Komunitas Jurnalistik Politik digelar di Lapak Kopi Abangda, Jalan Hertasning Makassar. Jumat (28/6).
FOTO: Arqam Azikin narasumber dialog publik ngopi sore Pilkada 2024 oleh Komunitas Jurnalistik Politik digelar di Lapak Kopi Abangda, Jalan Hertasning Makassar. Jumat (28/6).
Advertisement

LEGIONNEWS.COM – MAKASSAR, Analis Politik dan Hankam, Dr Arqam Azikin, dalam dialog publik ngopi sore Pilkada 2024 mengulas perolehan popularitas dan elektabilitas Ketua DPD II Golkar Makassar Munafri Arifuddin (APPI) yang dirilis Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

Usai digelar dialog publik oleh Komunitas Jurnalistik Politik (KJP) Arqam Azikin mengulas hal tersebut di Lapak Kopi Abangda, di Jalan Hertasning Makassar. Jumat (28/6) lalu

Kepada media, Pengajar di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar itu sangat tertarik dengan hasil survei yang dilakukan PKS. Survei itu oleh Arqam Azikin menarik untuk diskusikan dengan media.

Kata Arqam survei yang baru saja di rilis PKS. Perolehan popularitas dan elektabilitas Ketua Golkar Makassar itu sangat jomplang.

Advertisement

“Popularitas dan elektabilitas Ketua Golkar Makassar itu sangat jomplang, Saya coba ulas. Ini tentu harus menjadi perhatian partai golkar dan tim sukses (Timses) APPI,” kata Arqam saat mulai mengulas analisisnya.

“Sangat mudah tergerus elektabilitasnya. Disini perlu kehati-hatian meramu, sangat jomplang. Merujuk survei PKS popularitas APPI capai 91% dengan elektabilitas 35 persen. Ini perlu kehati-hatian melihatnya,” beber Arqam.

“Kalau model timses nya masih seperti Pilwalkot 2018 dan 2020, tentunya sangat riskan,” katanya.

Dikatakannya saat ini APPI sebagai ketua partai Golkar Makassar sangat diuntungkan. Dapat menggerakkan jejaring partai berlambang pohon beringin rindang itu hingga tingkatan kelurahan untuk dapat memaksimalkan mesin partai.

Dikatakannya Ketua DPD II Golkar Makassar itu tidak sendirian maju sebagai bakal calon wali kota Makassar. Ada nama Rahman Pina (RP) dengan tagline “Bukan Coba Coba”.

“APPI tidak sendirian maju di Pilwalkot Makassar. Ada kader partai golkar yang juga siap maju seperti Rahman Pina. Yang secara terang terangan sudah nyatakan siap mewakafkan dirinya maju di Pilwalkot Makassar,” imbuh Arqam.

“Ingat, jangan remehkan seorang Rahman Pina. Coba kita lihat di daerah pemilihan (Dapil) Makassar B. Dia bekerja sendiri disitu di dapilnya, Faktanya RP mampu mengamankan 1 kursi di Dapil tersebut,” katanya menambahkan

“Tidak hanya itu, RP mampu mendapatkan satu kursi lagi dari dapil Panakkukang dan Manggala dengan mendudukkan sang Putri sebagai caleg terpilih. Itu pekerjaan tidak mudah loh, apalagi yang dikalahkan putra dari senior partai Golkar, Nurdin Halid (Andi Nurhaldin) merupakan caleg petahana. Itu tadi saya katakan jangan anggap remeh Rahman Pina,” tegas Analis Politik dan Hankam.

“Seperti yang saya kemukakan diawal. Kalau APPI tak mampu membangun komunikasi politik dengan baik ke Rahman Pina tentu dapat menggerus elektabilitas Munafri,” imbuh Arqam.

“Kalau komunikasi politik buntu. Kita lihat kemana arah Rahman Pina di Pilwakot. Apakah ke Indira Yusuf Ismail, Abdul Rahman Bando atau ke Rusdin Abdullah yang juga kader partai Golkar yang telah diusung partai Nasdem sejak awal,” ujar Alumni Fisip Unhas Makassar itu.

Kembali analis politik itu mengatakan kekalahan Munafri Arifuddin 2018 dan 2020 menjadi pembelajaran penting. Partai pengusung harus kerja ekstra keras nantinya.

“Kalau APPI mau menang di Pilwalkot Makassar 2024. Harus ekstra kerja keras,” katanya.

“Kalau tidak salah kutip, perolehan suara APPI di Pileg kurang lebih dua puluh sembilan ribu lebih. Kalau kita bandingkan dengan perolehan suara Rachmatika Dewi (Cicu) di dapil yang sama, diarea tempur yang sama, Cicu masih jauh unggul dalam perolehan suara, kalau tidak salah kutip kembali. Ketua NasDem Makassar itu perolehan suaranya capai empat puluh enam ribu lebih suara. Ini perlu kehati-hatian,” ungkapnya.

“Sederhananya, APPI kalah dalam perolehan suara pribadi di Dapil Makassar A dengan perolehan suara perorangan milik Cicu saat Pileg 2024 lalu,”

“Ulasannya kira kira seperti itu, tinggal bagaimana publik Makassar menilai,” kunci Arqam Azikin.

Untuk diketahui dialog publik itu bertemakan, “Wajah lama vs Pendatang Baru di Pusaran Pilwali Makassar”.

Hadir sebagai our speaker; Andi Hasri dari Penelitian Smart Power Institut, Dr Arqam Azikin Analis Politik dan Hankam dan sebagai finalis CEO Rakyat.News. (LN)

Advertisement