Polres Belum Tangkap Pelaku Kekerasan Terhadap Ketua Apdesi, APKAN Bulukumba Bakal Bersurat ke Mapolda Sulsel

FOTO: Kiri Ketua DPD APKAN Bulukumba Agung Bennuase, S.Pd, dan Kanan Andi Edhy Kepala Biro Humas dan Advokasi DPD APKAN RI.
FOTO: Kiri Ketua DPD APKAN Bulukumba Agung Bennuase, S.Pd, dan Kanan Andi Edhy Kepala Biro Humas dan Advokasi DPD APKAN RI.

LEGIONNEWS.COM – BULUKUMBA, Hingga kini pelaku kekerasan terhadap Rais Abd Salam, belum dilakukan penangkapan oleh pihak kepolisian jadi perhatian Kepala Biro (Kabiro) Humas dan Advokasi, Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN) Biro Bulukumba, Andi Eddy Amkas.

Rais adalah Ketua Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Bulukumba. Dia dikeroyok sekelompok orang di kantor Desa Benteng Malewang, Kecamatan Gantarang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa (4/3/2025) lalu.

Kepada media Kabiro Humas dan Advokasi APKAN Biro Bulukumba mengatakan kepolisian dinilai lamban, Hampir dua pekan sejak peristiwa tersebut, Pihak Polres belum menangkap para pelaku.

“Sudah hampir dua pekan lamanya para pelaku pengeroyokan belum ditangkap, inikan namanya lamban dalam menangani perkara tersebut, kalau demikian sepatunya Kapolda Sulsel mengevaluasi kinerja dijajaran Polres Bulukumba” ujar Andi Eddy.

Bahkan katanya, Pihaknya secara kelembagaan akan bersurat ke Mapolda Sulsel untuk mengevaluasi kinerja dijajaran Polres Bulukumba.

“Bila hingga pekan ini para pelaku belum ditangkap, Maka secara kelembagaan kami akan bersurat ke Mapolda Sulsel,” tutur Kabiro Humas dan Advokasi APKAN Biro Bulukumba itu, Kamis (13/3/2025).

“Kami ingin wilayah hukum polres Bulukumba ini kondusif, Jangan sampai lambannya penanganan kasus ini menjadi persoalan baru, Ada pihak pihak yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan permasalahan ini,” imbuh Andi Eddy.

Untuk diketahui, Kasus kekerasan terhadap Ketua Apdesi Bulukumba itu, Awalnya, di Kantor Desa Benteng Malewang itu berlangsung tertib. Sejumlah pejabat hadir, termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bulukumba, Rina Andi Muri, beserta jajarannya, Camat Gantarang, Kepala Desa Benteng Malewang, Pengurus Apdesi Bulukumba, dan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf.

Namun, situasi memanas ketika beberapa warga mulai meneriaki para pejabat yang berada di teras kantor desa. Ketegangan semakin meningkat setelah Bupati Bulukumba dan sejumlah pejabat meninggalkan lokasi.

Saat itu, Rais Abd Salam diserang oleh seorang warga yang memprotes pembukaan kembali kantor desa. Upaya melerai sempat dilakukan, tetapi situasi semakin tidak terkendali hingga Rais dikeroyok oleh beberapa warga. Akibat kejadian itu, wajahnya mengalami memar dan pakaian yang dikenakannya robek parah.

Insiden ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, salah satunya Ketua Majelis Pemuda Kecamatan Bulukumpa, Sam Prakoso. Ia menilai kepolisian, khususnya Satuan Intelkam Polres Bulukumba, gagal menganalisis potensi kericuhan di lapangan.

“Sudah 48 jam sejak kejadian penganiayaan ini, tetapi pelaku belum ditangkap. Ini menunjukkan kegagalan Kapolres Bulukumba dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat. Jika seorang Ketua Apdesi saja bisa dikeroyok di hadapan polisi, bagaimana dengan masyarakat sipil yang tidak memiliki jabatan? Banyak kasus di Bulukumba yang mandek karena lemahnya kepemimpinan Kapolres,” tegas Sam.

Lebih lanjut, ia mendesak Kapolres Bulukumba dan Kasat Reskrim untuk segera menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat serta mengambil tindakan tegas dalam menangkap pelaku.

“Jika dalam 2×24 jam pelaku belum diamankan, kami akan mendesak Ketua Apdesi untuk melaporkan kasus ini ke Polda Sulawesi Selatan,” tambahnya.

Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Aris Satrio yang di konfirmasi media setempat menyampaikan jika saat ini kasus tersebut dalam proses hukum dan sedang berjalan

“Sementara diproses, Pak. Masih tahapan penyelidikan,” ujar AKP Aris Satrio seperti diberitakan media setempat. (*)

Advertisement