LEGIONNEWS.COM – JAKARTA, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan merasa heran dengan pengakuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang menyatakan baru menerima surat laporan adanya transaksi mencurigakan di lingkungan Kementerian Keuangan, patut dipertanyakan.
Dia heran, selama ini Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) rajin bersurat ke Kemenkeu jika ditemukan transaksi mencurigakan.
- Baca juga:
PPATK dan KPK Temukan Uang Senilai Rp 37 miliar Safe Deposit Box Milik Rafael - Baca juga:
Mahfud Telanjangi Sri Mulyani Soal
Transaksi Mencurigakan Senilai Rp 300 triliun di Kemkeu
“PPATK bilang sudah sering kirim surat laporkan ini, kok baru sekarang SM terima suratnya,” cuit Umar Hasibuan di Twitter, Jumat (10/3).
Umar juga curiga soal cara kerja Kemenkeu. Pengakuan Sri Mulyani, bisa jadi disengaja oleh anak buahnya sendiri sampai baru tahu ada surat tentang transaksi mencurigakan.
- Baca juga:
SMRC: Ada Peluang Prabowo-Ganjar Dipasangkan dalam Pilpres 2024 - Baca juga:
Giliran Pemuda Aswaja Minta Pemilu 2024 Ditunda - Baca juga:
Menurut Yusril Bakal Terdampak Luar Biasa Jika Pemilu Ditunda
“Apa suratnya disabotase oleh pegawai Kemenkeu,”
Seperti pernah diucapkan Menko Polhukam Mahfud MD, transaksi janggal dari sejumlah rekening milik pegawai Kementerian Keuangan ini terbilang fantantis, yakni mencapai Rp 300 triliun. Angka transaksi Rp 300 triliun ini nyaris 10 persen dari total APBN Indonesia tahun 2023.
- Baca juga:
Kondisi Terakhir Tawanan Teroris KKB, Pilot Susi Air, Philip Mark: Maria and Jacob, I love you - Baca juga:
Teroris KKB Kembali Tembak Warga Sipil di Yahukimo, Pelaku Pecatan Prajurit TNI
Diakui Sri Mulyani, dari 36 lampiran surat yang dia terima, tidak ditemukan angka Rp 300 triliun itu.
“Saya belum melihat angkanya ya, mengenai Rp 300 triliun itu. Terus terang saya tidak lihat di dalam surat itu, enggak ada angkanya. Jadi saya (pertanyakan), dari mana angkanya,” beber Sri Mulyani.
Dia juga mengaku baru menerima data itu saat masih berada di Solo, Jawa Tengah. Setibanya di Jakarta, ia akan langsung menemui Mahfud MD dan mengklarifikasi kebenaran angka itu. (Sumber: rmol)